NATO, Uni Eropa dan Prighozin Beri Komentar Pasca Pemberontakan di Rusia

Anggota perusahaan militer Grup Wagner menjaga suatu daerah saat yang lain memuat tank mereka ke truk di sebuah jalan di Rostov-on-Don, Rusia, Sabtu, 24 Juni 2023. (Vasily Deryugin, Rumah Penerbitan Kommersant via AP)

Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan persekutuan yang dipimpinnya mencermati terus situasi di Rusia, dan menekankan pada kesalahan yang dibuat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Jens Stoltenberg mengatakan, “Kejadian pada akhir minggu merupakan masalah dalam negeri Rusia,” tetapi ditambahkannya “itu juga merupakan bukti lain dari kesalahan strategis yang dibuat Presiden Putin dengan aneksasi ilegal dari Krimea dan perang terhadap Ukraina."

“Sementara Rusia meneruskan serangannya, maka semakin penting agar kita meneruskan dukungan kita untuk Ukraina. Ukraina telah melancarkan sebuah ofensif perlawanan guna merebut kembali wilayah mereka yang diduduki, dan semakin banyak daerah yang mereka bisa bebaskan, semakin kuat posisi mereka di meja perundingan untuk mencapai perdamaian yang adil dan langgeng,” jelasnya.

BACA JUGA: Biden dan Zelenskyy Bahas Pemberontakan Wagner di Rusia

Pada kesempatan lain para pemimpin Uni Eropa memberi reaksi terhadap pembrontakan tentara bayaran Rusia itu.

Kepala kebijakan luar Uni Eropa, Josep Borrell berbicara kepada para reporter sebelum memimpin pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Luxemburg, di mana mereka membahas lebih banyak dukungan untuk Ukraina.

“Kesimpulan yang terpenting adalah perang terhadap Ukraina yang diluncurkan Putin dan mahluk Wagner yang diciptakan Putin, itu sekarang menggigit dia. Makhluk ini melawan penciptanya. Sistem politiknya memperlihatkan kerentanan, dan kekuatan militer terpecah. Jadi ini merupakan konsekuensi penting dari perang di Ukraina,” ujar Borrell.

Your browser doesn’t support HTML5

Reaksi NATO, Uni Eropa dan Prighozin Pasca Pembrontakan di Rusia

Sementara, dalam komentarnya yang pertama sejak menarik tentara bayaran Wagner dari fron, pemimpin satuan itu, Yevgeny Prigozhin Senin (26/6) mengatakan bahwa pemberontakan yang dibatalkan itu untuk menyelamatkan satuan tentara bayaran itu dan bukan untuk menggulingkan penguasa Rusia.

Kata Prigozhin, “Kami ingin menunjukkan protes kami dan bukan menggulingkan kekuasaan,” dalam pesan audio.

Ditambahkan, tentaranya memperoleh dukungan dari warga sipil yang bergembira ketika mereka melewati kota-kota kecil dalam perjalanan mereka ke Moskow. “Di kota-kota kecil Rusia, warga sipil menyambut kami dengan bendera Rusia dan lambang Wagner, mereka semuanya gembira ketika kami lewat,” pungkasnya. [jm/ka]