Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar, Kamis (14/12), mengatakan bahwa Uni Eropa kehilangan kredibilitasnya karena tidak mengambil sikap tegas dalam perang antara Israel dan Hamas, dan mendesak rekan-rekannya untuk menyerukan gencatan senjata kemanusiaan.
Berbicara pada awal KTT Uni Eropa di Brussels yang lebih berfokus pada Ukraina, Varadkar mengatakan Uni Eropa harus mengutuk “terorisme yang dilakukan oleh Hamas,” namun juga menyerukan keadilan bagi rakyat Palestina.
Ke-27 negara Uni Eropa telah lama berbeda pendapat dalam pendekatan mereka terhadap Israel dan Palestina. Pada pertemuan sebelumnya di bulan Oktober, para pemimpin Uni Eropa menyerukan “akses dan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, cepat, aman dan tanpa hambatan untuk menjangkau mereka yang membutuhkan melalui semua tindakan yang diperlukan, termasuk koridor kemanusiaan dan jeda untuk kebutuhan kemanusiaan.”
Varadkar mengatakan ia berharap, kali ini, mereka akan mengambil sikap lebih tegas.
“Saya pikir Uni Eropa kehilangan kredibilitas karena ketidakmampuan kita untuk mengambil sikap yang lebih kuat dan bersatu mengenai Israel dan Palestina,” kata Varadkar. “Kita telah kehilangan kredibilitas di negara-negara Selatan, yang sebenarnya mencakup sebagian besar negara di dunia, karena apa yang dianggap sebagai standar ganda. Dan sejujurnya, hal itu ada benarnya.”
Sebelum pertemuan puncak, Varadkar dan perdana menteri Spanyol, Belgia, dan Malta menulis surat kepada Presiden Dewan Eropa Charles Michel memintanya untuk menjadi tuan rumah “debat serius” tentang perang Israel-Hamas dan “bencana kemanusiaan yang terjadi di Gaza.”
Israel telah menuai kemarahan internasional dan kecaman yang jarang terjadi dari Amerika Serikat terkait kematian warga sipil. Lebih dari 18.400 warga Palestina tewas, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas itu, yang tidak membedakan antara kematian warga sipil dan kematian mereka yang terlibat pertempuran.
Israel mengatakan 113 tentaranya tewas dalam serangan darat di Gaza yang dilancarkan setelah Hamas menyerbu Israel Selatan pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil dan menyandera sekitar 240 orang.
“Kita harus segera menyerukan kepada semua pihak untuk mendeklarasikan gencatan senjata kemanusiaan yang abadi yang dapat mengakhiri permusuhan,” tulis keempat pemimpin tersebut.
Varadkar menegaskan bahwa 17 dari 27 negara Uni Eropa kini mendukung gencatan senjata yang akan mengarah pada “proses perdamaian baru dan pembentukan negara Palestina, yang merupakan satu-satunya cara untuk menjamin keadilan dan keamanan bagi semua orang yang tinggal di wilayah tersebut.” [ab/uh]