Negara-negara Asia Tengah hari Selasa (17/9), mendesak Jerman untuk berinvestasi di sektor energi dan transportasi, serta membantu membuka jalur ke Eropa, tanpa melintasi Rusia.
Kelima negara yang terkurung daratan di kawasan yang kaya sumber daya alam itu ingin membuka jalur transportasi ke Eropa melalui Laut Kaspia. Rute tersebut tidak akan melewati Rusia dan Iran, yang dikenai sanksi oleh negara-negara Barat.
“Sistem transportasi dan logistik yang semakin terpadu antara Asia Tengah dan Eropa merupakan tugas mendesak,” kata pemimpin Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz yang sedang melakukan kunjungan tiga hari ke negara dengan ekonomi terbesar di kawasan itu.
Menindaklanjuti pertemuan puncak "5 plus 1" pertama yang diadakan antara seorang pemimpin Eropa dan presiden dari lima negara republik pecahan Soviet di Asia Tengah itu setahun lalu, Scholz menjadi kanselir
Jerman pertama yang mengunjungi wilayah itu dalam lebih dari 20 tahun.
BACA JUGA: Latihan Perang Rusia-China untuk Lawan Pengaruh Amerika di PasifikDalam beberapa bulan terakhir, negara-negara Asia Tengah itu mendorong dibukanya jalur transportasi melalui Laut Kaspia, yang terletak antara Azerbaijan di barat daya, dan negara-negara Asia Tengah seperti Kazakhstan dan Turkmenistan di timur laut dan tenggara.
Selain ekspor gas, minyak, dan logam tanah, prospek pengiriman energi berkelanjutan seperti hidrogen yang mempunyai dampak terbatas pada lingkungan, dari Asia Tengah ke Eropa melalui Laut Kaspia, semakin terbuka.
“Peran Asia Tengah berkembang di tingkat internasional,” kata Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov.
KTT itu juga membahas situasi di negara tetangga Afghanistan, di tengah melemahnya sikap diplomatik negara-negara republik Asia Tengah terhadap Taliban dan meningkatnya kontak ekonomi dengan Kabul. [ps/ka]