Nigeria Selengggarakan Putaran Terakhir Pemilu Setelah Kekerasan Maut

Rakyat Nigeria kembali mendatangi TPS-TPS untuk menyalurkan suara mereka bagi pemilihan gubernur negara bagian, Selasa (26/4).

Tiga bom meledak dan melanda kota Maiduguri, Selasa, dua hari setelah ledakan di kota yang sama menewaskan tiga orang.

Rakyat Nigeria mendatangi TPS-TPS untuk pemilihan gubernur negara bagian, pemilu terakhir dari tiga pemilu di negara tersebut yang telah menimbulkan kerusuhan dan kekerasan maut.

Tiga bom meledak dan melanda kota Maiduguri, Selasa, dua hari setelah ledakan di kota yang sama menewaskan tiga orang dan melukai 14 lainnya. Polisi mengatakan tidak jatuh korban dalam serangan terbaru tersebut.

TPS dibuka di seluruh Nigeria, Selasa, tetapi ada laporan bahwa ratusan petugas pemilu, kebanyakan dari mereka anggota korps pemuda nasional, tidak bersedia bertugas di utara, di mana kebanyakan kerusuhan terjadi.

Surat kabar Nigeria mengatakan para petugas diungsikan oleh pemerintah negara bagian mereka di selatan.

Organisasi HAM Nigeria mengatakan sedikitnya 50 orang tewas dalam kekerasan yang terjadi setelah pemilu presiden, yang dimenangkan oleh Presiden yang menjabat, Goodluck Jonathan.

Golongan Muslim yang mendukung kandidat Muhammadu Buhari yang kalah dari Jonathan menyerang gereja, rumah-rumah dan kantor polisi, sehingga menimbulkan serangan balasan oleh umat Kristen. Buhari mengatakan pemilu dicurangi dan berjanji akan menantang hasil pemilu di pengadilan.