Pasukan militer Nigeria telah menyelamatkan 178 orang yang ditawan kelompok pemberontak Islamis Boko Haram di timur laut negara itu.
Tawanan yang diselamatkan itu terdiri dari 101 anak-anak, 67 perempuan dan sisanya laki-laki, menurut juru bicara militer Kolonel Tukur Gusau, Minggu malam (2/8).
Angkatan Udara Nigeria melaporkan telah menewaskan “banyak” militan ketika membantu tentara di darat melakukan serangan di desa Bitta, 50 kilometer dari arah tenggara wilayah operasi militer di sekitar kota Bama di negara bagian Borno.
Pernyataan hari Minggu itu tidak menjelaskan kapan serangan-serangan itu terjadi.
Minggu lalu, militer membebaskan 71 orang yang diculik.
Militan Boko Haram sering menyerbu desa-desa dan menculik penduduk, memaksa mereka untuk pindah ke agama Islam.
Penyerbuan Boko Haram yang menculik hampir 300 remaja putri dari sebuah sekolah di kota kecil Chibok tahun lalu menjadi berita utama di seluruh dunia dan menuai kecaman terhadap kelompok ekstremis Islam. 200 lebih remaja putri masih dinyatakan hilang.
Boko Haram telah melancarkan serangan teroris untuk menjadikan Nigeria negara Islam beraliran keras.
Boko Haram memulai pemberontakannya di Nigeria tahun 2009 dan sejak itu telah menewaskan ribuan warga Nigeria dengan penembakan dan pengeboman. Pemerintah Nigeria menanggapi dengan mengumumkan keadaan darurat di tiga negara bagian, di mana Boko Haram paling aktif tapi tindakan itu gagal menghentikan serangan.
Kamerun bersama Chad dan Niger awal tahun ini mengerahkan tentara untuk memerangi Boko Haram setelah militan itu melancarkan serangkaian serangan lintas perbatasan. Bulan lalu ketiga negara itu bergabung bersama Nigeria dan Benin mengumumkan satuan tugas regional baru yang bermarkas di N’Djamena, ibukota Chad untuk menghadapi militan tersebut.