Masyarakat Nigeria merayakan penunjukan mantan Menteri Keuangan Nigeria Ngozi Okonjo-Iweala sebagai perempuan dan orang Afrika pertama yang menjabat Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). VOA berbicara dengan sejumlah ekonom Nigeria tentang harapan dan ekspektasi mereka terhadap penunjukan tersebut.
Ngozi Okonjo-Iweala ditunjuk sebagai Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada hari Senin, setelah pesaing satu-satunya, Menteri Perdagangan Korea Selatan Yoo Myung-Hee, mundur dari pencalonan.
Ia mengatakan bahwa dirinya merasa rendah hati dan bangga dengan peran bersejarahnya, dan bahwa penting untuk memiliki kompetensi agar bisa memberikan hasil yang baik.
“Saya fokus untuk menjalankan amanah ini dan fokus memperoleh hasil yang baik. Dan saya ingin memastikan bahwa orang-orang mengingat benua saya sebagai benua yang menghasilkan pemimpin WTO pertama yang membuat perubahan,” ujarnya.
Penunjukannya membuat ia menjadi orang Afrika sekaligus perempuan pertama yang akan mengepalai badan perdagangan dunia itu.
Ini bukan pertama kalinya perempuan berusia 66 tahun itu menorehkan sejarah. Ia adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai menteri keuangan di negaranya selama beberapa tahun dan juga menteri luar negeri perempuan pertama di Nigeria.
Sejak diumumkan, masyarakat Nigeria terus merayakannya.
Di media sosial, ribuan perempuan Nigeria merayakan dengan cara meniru gaya berpakaiannya, yang sering mengenakan corak setempat bernama "Ankara" dengan sehelai syal yang serasi.
BACA JUGA: Ngozi Okonjo-Iweala, Perempuan dan Orang Afrika Pertama yang Pimpin WTOToochukwu Ohanu, warga setempat, ikut serta meramaikan tantangan bernama "Jadilah seperti Ngozi" itu. "Sebagai perempuan Afrika, saya sangat siap. Saya luar biasa bahagia, rasanya saya bisa melakukan segalanya. Bagi seorang perempuan Afrika untuk bisa menduduki jabatan itu adalah suatu pencapaian dan itulah sebabnya mengapa mengikuti tantangan berpakaian seperti Ngozi Okonjo-Iweala ini sangay menarik bagi saya."
Okonjo-Iweala telah berjanji untuk memprioritaskan perdagangan dan akses yang adil terhadap vaksin Covid-19 saat ia menjabat 1 Maret nanti.
Ekonom Nigeria, Ken Ife, mengatakan bahwa penunjukkannya akan bermakna representasi Afrika yang lebih baik dalam isu perdagangan global. “Ini adalah berkah yang besar bagi Afrika dan Nigeria khususnya, karena kita akan melihat bagaimana ia membantu mendukung negara-negara yang lebih lemah untuk bersuara. Selain itu, terkait beberapa isu panas yang menghadang kita saat ini, kita tahu bahwa isu-isu itu akan dibahas.”
Ekonom Eze Onyekpere mengatakan satu tantangan besar bagi kepala WTO yang baru adalah mempromosikan perdagangan liberal di antara negara-negara yang sedang mencoba melindungi perekonomian mereka yang terdampak Covid-19. “Ia akan dibebani tanggung jawab untuk mengajak semua pihak kembali berunding untuk menunjukkan bahwa perdagangan tanpa semua penghalang dan perlindungan itu (bisa) menguntungkan semuanya.”
Your browser doesn’t support HTML5
Okonjo-Iweala, mantan Menteri Keuangan Nigeria, mengikuti pemilihan kepala WTO bersama banyak calon lainnya, setelah pemimpin lembaga itu sebelumnya, Reborto Azevêdo, mundur Agustus lalu.
Kemenangannya terhambat ketika mantan Presiden AS Donald Trump menolak untuk mendukung pencalonannya, meskipun ia mendapat dukungan besar dari anggota lain, termasuk China.
Para pakar mengatakan bahwa penunjukkan Okonjo-Iweala dapat meningkatkan Perjanjian Perdagangan Bebas Benua Afrika, yang diberlakukan bulan lalu. [rd/jm]