Nikahi Adik Presiden, Ketua MK Bantah Pernikahan Terkait Politik

  • Yudha Satriawan

Tangkapan layar suasana pernikahan adik Presiden Jokowi, Idayati dengan ketua MK, Anwar Usman di Solo, Kamis (26/5).

Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman resmi menikah dengan adik Presiden Joko Widodo, Idayati. Anwar menampik pernikahannya dikaitkan dengan isu politik.

Presiden Joko Widodo menjadi wali nikah adiknya, Idayati, yang dipersunting Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman, Kamis (26/5) di Gedung Graha Saba Buana Solo.

"Profesor Anwar Usman, saya nikahkan dan jodohkan saudari perempuan saya, Idayati binti Notomiharjo dengan engkau beserta mas kawin seperangkat alat shalat dan sebuah jam tangan dibayar tunai," ujar Jokowi ketika menjadi wali nikah tersebut.

Akad nikah dan resepsi itu dihadiri banyak pejabat tinggi negara. Penghulu pernikahan tersebut, Arbain Basyar, saat ditemui beberapa hari menjelang prosesi pernikahan adik Presiden ini mengatakan dua pejabat tinggi negara menjadi saksi pernikahan tersebut. Saksi mempelai perempuan yang semula Menteri Sekretaris Negara Pratikno, digantikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin; sementara saksi mempelai laki-laki adalah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Pernikahan ibu Idayati semua siap. Penghulunya ada dua, termasuk saya. Saya buatkan teks dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa," jelas Arbain, Senin (23/5).

Presiden Jokowi saat menikahkan adik kandungnya, Idayati dengan ketua MK, Anwar Usman di Solo, Kamis (26/5). (Tangkapan Layar/VOA)


Seluruh dekorasi pernikahan itu bernuansa adat Jawa. Tabuhan seperangkat gamelan, alat musik tradisional Jawa, mengiringi prosesi pernikahan itu. Presiden Jokowi berserta keluarganya hingga keluarga mempelai laki-laki berbusana adat Jawa. Perempuan berkebaya dan bersanggul sedangkan laki- laki memakai beskap dan blangkon.

Putra mempelai perempuan atau keponakan Preaiden Jokowi, Adityo Rimbo Galih Samudra, kepada VOA, Rabu petang (25/5) mengatakan ibunya, Idayati, diperkenalkan dengan Ketua MK Anwar Usman oleh seorang teman orang tuanya tahun lalu.

Kedua anak mempelai perempuan, Septiara Silvana Putri ( kiri) dan Adityo Rimbo Galih Samudra ( kanan) di lokasi pernikahan, Rabu petang ( 25/5). Foto : VOA / Yudha Satriawan)

"Awalnya kan setahun lalu. Itu awal kenal. Kebetulan di bulan kedua diperkenalkan kepada kami selaku anak-anak ibu pada pak Anwar. Ibu juga sudah izin untuk menikah. Kami, anak-anaknya diminta persetujuan, gimana nih? Ya kita mendukung keputusan Ibu, ya asal Ibu senang ya. Pak Anwar kan orangnya juga baik, berwibawa, sesuai jabatannya sebagai ketua MK,” jelas Tyo.

Pengamanan dan protokol kesehatan selama pernikahan sangat ketat. Keluarga membagikan 800 undangan yang akan menghadiri pernikahan itu. Tamu dibagi dalam beberapa sesi, mulai dari akad nikah hingga resepsi. Setiap tamu undangan mendapat barcode dan tidak bisa memilih sesi yang sudah disiapkan keluarga mempelai. Seluruh keluarga, pejabat negara hingga panitia pernikahan menjalani tes swab PCR menjelang hari pernikahan, Kamis (26/5).

Your browser doesn’t support HTML5

Nikahi Adik Presiden, Ketua MK Bantah Pernikahan Terkait Politik

Kedua calon mempelai menikah lagi karena masing-masing pernah memiliki suami atau istri sudah meninggal dunia.

Bagi Anwar Usman, mempersunting adik Presiden Jokowi menjadi kisah istimewa dalam hidupnya. Usman menampik perjodohan dirinya dengan keluarga Presiden Jokowi dikaitkan isu politik.

"Ya ini panggilan cinta dari Putri Solo. Panggilan KUA juga. Nggak ada itu pernikahan kok politik. Ingat ya, jodoh, kematian, dan rezeki itu di tangan Allah. Jangan sampai kita mengingkarinya,” tegas Anwar di Solo, Selasa (24/5). [ys/em]