Amerika Serikat mengakui koalisi oposisi Suriah yang dipandang sebagai wakil sah rakyat Suriah yang beroposisi dengan rezim Assad.
Presiden Barack Obama mengatakan Amerika sekarang mengakui koalisi kelompok-kelompok oposisi Suriah yang baru terbentuk – sebuah langkah yang bertujuan untuk menekan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Presiden Obama, yang berbicara Selasa (11/12) lewat televisi, mengatakan koalisi baru sekarang cukup mewakili populasi Suriah sehingga dapat dipandang sebagai "wakil sah" rakyat Suriah "yang beroposisi dengan rezim Assad."
Langkah yang diharapkan secara luas itu bertujuan untuk memperkuat pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Assad. Tapi langkah itu tidak sampai memberikan komitmen untuk mempersenjatai oposisi, yang menurut pemerintah termasuk partisipasi teroris.
Dalam wawancara televisi ABC, Presiden mengatakan ada "unsur kecil" dalam koalisi oposisi yang, dalam kata-katanya, "berafiliasi dengan al-Qaida di Irak, dan kami telah memasukkan mereka, al-Nusra, sebagai organisasi teroris."
Beberapa jam sebelumnya, Departemen Luar Negeri Amerika secara resmi menyatakan Jabhat al-Nusra sebagai organisasi teroris – sebuah langkah yang membekukan aset organisasi itu. Departemen Luar Negeri juga mengumumkan sanksi terhadap dua kelompok milisi bersenjata yang mendukung presiden Suriah.
Para pengamat mengatakan al-Nusra telah menjadi kelompok paling efektif di antara kelompok-kelompok pemberontak yang melawan Presiden Assad. Efektivitas itu telah menimbulkan keprihatinan Amerika bahwa ekstremis garis keras itu akan membajak pergolakan yang telah berlangsung selama 21 bulan itu.
Presiden Obama, yang berbicara Selasa (11/12) lewat televisi, mengatakan koalisi baru sekarang cukup mewakili populasi Suriah sehingga dapat dipandang sebagai "wakil sah" rakyat Suriah "yang beroposisi dengan rezim Assad."
Langkah yang diharapkan secara luas itu bertujuan untuk memperkuat pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Assad. Tapi langkah itu tidak sampai memberikan komitmen untuk mempersenjatai oposisi, yang menurut pemerintah termasuk partisipasi teroris.
Dalam wawancara televisi ABC, Presiden mengatakan ada "unsur kecil" dalam koalisi oposisi yang, dalam kata-katanya, "berafiliasi dengan al-Qaida di Irak, dan kami telah memasukkan mereka, al-Nusra, sebagai organisasi teroris."
Beberapa jam sebelumnya, Departemen Luar Negeri Amerika secara resmi menyatakan Jabhat al-Nusra sebagai organisasi teroris – sebuah langkah yang membekukan aset organisasi itu. Departemen Luar Negeri juga mengumumkan sanksi terhadap dua kelompok milisi bersenjata yang mendukung presiden Suriah.
Para pengamat mengatakan al-Nusra telah menjadi kelompok paling efektif di antara kelompok-kelompok pemberontak yang melawan Presiden Assad. Efektivitas itu telah menimbulkan keprihatinan Amerika bahwa ekstremis garis keras itu akan membajak pergolakan yang telah berlangsung selama 21 bulan itu.