Obama Imbau Ketenangan dalam Kerusuhan di Missouri

Polisi anti huru-hara mengamankan kota Ferguson, Missouri yang dilanda kerusuhan setelah penembakan seorang remaja kulit hitam.

Presiden AS Barack Obama hari Kamis (14/8) mengimbau masyarakat untuk tenang di kota Ferguson, Missouri, setelah seorang remaja berkulit hitam tak bersenjata tewas ditembak polisi.

Presiden Amerika Barack Obama mengimbau masyarakat untuk tenang di pinggiran kota St Louis, Missouri, setelah seorang remaja berkulit hitam tak bersenjata tewas ditembak polisi.

Obama hari Kamis meminta warga dan para pejabat untuk "menahan diri", memikirkan bagaimana caranya mengatasi meningkatnya ketegangan di komunitas Ferguson yang didominasi warga kulit hitam. Ia mengatakan insiden itu tidak memberi alasan bagi warga melakukan vandalisme atau pengerahan kekuatan berlebihan dari kepolisian.

Presiden menugaskan Departemen Kehakiman dan Biro Investigasi Federal (FBI) untuk menyelidiki secara independen kematian Michael Brown, usia 18 tahun hari Sabtu (9/8) lalu untuk menentukan apakah ada pelanggaran hak-hak warga sipil.

Petugas kepolisian di Ferguson mengatakan Brown tewas setelah berkelahi dengan seorang polisi di mobilnya. Saksi mata mengatakan remaja itu ditembak beberapa kali meskipun mengangkat tangan yang menunjukkan ia menyerah.

Kepala Kepolisian, Thomas Jackson, belum mengungkap identitas petugas tersebut hari Kamis dan mengatakan petugas itu hingga kini belum didakwa melakukan kejahatan.

Polisi anti kerusuhan menembakkan gas air mata dan bom asap Rabu malam kearah ratusan warga yang memprotes untuk malam keempat berturut-turut di Ferguson.

Demonstrasi berubah menjadi kekerasan, beberapa demonstran merusak dan menjarah toko-toko. Kepala polisi menggambarkan situasinya seperti "bom waktu."