Obama Ingatkan agar Tak Bereaksi Berlebihan atas Serangan ISIS

Presiden Barack Obama hari Minggu (22/11) mengatakan kelompok ISIS "tidak akan bisa melancarkan pukulan mematikan” terhadap AS.

Presiden Obama hari Minggu (22/11) memperingatkan kepada warga AS bahwa reaksi berlebihan atas serangan di Paris merupakah hal yang diinginkan teroris.

Dalam usahanya menenangkan rakyat Amerika, Presiden Obama hari Minggu (22/11) mengatakan kelompok ISIS “tidak akan bisa melancarkan pukulan mematikan” terhadap Amerika dan dia memperingatkan bahwa reaksi berlebihan atas serangan di Paris merupakah hal yang diinginkan teroris.

“Kita akan menghancurkan organisasi teroris ini,” tegas Obama.

Mengakhiri lawatannya ke Asia, Obama meminta warga Amerika untuk tidak membiarkan momok terhadap teror membuat mereka mengubah nilai-nilai atau mengubah cara hidup mereka.

“Kita tidak boleh menyerah pada ketakutan,” ujar Obama.

“Perangkat yang paling ampuh untuk melawan ISIS adalah dengan mengatakan bahwa kita tidak takut, tidak mempedulikan fantasi mereka bahwa mereka melakukan sesuatu yang penting,” tambah Obama.

Sejak miltan-militan ISIS membunuh 130 orang di Perancis 13 November lalu, strategi Obama banyak dipertanyakan. Ia menyangkal kehebatan ISIS dengan mengatakan, “mereka hanya sekelompok pembunuh dengan jaringan sosial media yang baik.”

Sambil membantah bahwa ada ancaman, Obama mengatakan, “ISIS tidak bisa mengalahkan kita di medan tempur jadi mereka berupaya menteror kita supaya takut.”

“Saya kira sangat penting bagi setiap negara, setiap pemimpin, untuk mengirim isyarat bahwa kejahatan sekelompok pembunuh tidak akan menghentikan dunia melakukan kegiatan-kegiatan penting,” tambah Obama.

Presiden Obama dan beberapa pemimpin dunia dijadwalkan berkumpul di Paris pekan depan untuk menghadiri KTT Perubahan Iklim. Gedung Putih menegaskan tidak ada perubahan rencana atas acara itu.

Presiden Obama juga mengatakan “ada kesadaran lebih besar” di diri Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa ISIS adalah ancaman nomor satu terhadap Rusia di Timur Tengah. ISIS mengklaim bertanggungjawab atas jatuhnya pesawat Rusia di Semenanjung Sinai, Mesir bulan lalu yang menewaskan 224 orang.

Jauh sebelum insiden itu, Obama telah mendesak Putin untuk memanfaatkan kampanye udara di Suriah guna menarget ISIS, bukan kelompok pemberontak yang didukung Amerika untuk melawan Presiden Suriah Bashar Al Assad, yang merupakan sekutu Rusia. Obama mengatakan belum jelas apakah Putin akan bekerjasama secara efektif dengan koalisi pimpinan Amerika disana.

Putin “masih mengejar orang yang membunuh warga Rusia,” ujar Obama. Kedua pemimpin bertemu dalam forum KTT APEC di Antalya, Turki pekan lalu. [em]