Obama Ingin Kekacauan Tunisia Berakhir

Presiden Amerika Barack Obama (foto: dok) menyampaikan tanggapannya mengenai krisis di Tunisia kepada Presiden Mesir Hosni Mubarak.

Presiden Obama menyerukan kepada pemerintah sementara Tunisia untuk mendukung hak asasi manusia dan melaksanakan pemilu bebas dan adil.

Presiden Amerika Barack Obama menyampaikan kepada Presiden Mesir Hosni Mubarak bahwa Amerika Serikat menghendaki berakhirnya kekacauan politik di Tunisia. Presiden Obama juga menyampaikan bahwa pemerintah sementara Tunisia harus mendukung hak asasi manusia dan melaksanakan pemilu bebas dan adil.

Dalam pembicaraan telepon pada hari Selasa, Obama juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Mubarak atas dukungan Mesir pada mahkamah yang didukung PBB yang akan mengadili para pembunuh mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri. Pemerintahan yang dipimpin putra Hariri dijatuhkan pekan lalu karena masalah tersebut.

Presiden Amerika juga menyampaikan rasa dukacita kepada Mubarak dan rakyat Mesir atas pemboman bunuh diri tanggal 1 Januari gereja Kristen Koptik di kota Iskandariah, Mesir Utara yang menewaskan 23 orang jemaah.

Pergolakan Tunisia telah menggoncang citra pemerintah negara-negara Arab, yang dnegan dukungan militernya selama ini dianggap kebal terhadap ketidakpuasan rakyat. Mubarak sendiri telah berkuasa hampir 30 tahun dan diperkirakan kalangan luas akan mencalonkan diri lagi.