Para pemimpin Arab berada di Mesir untuk membicarakan perdagangan dan perkembangan di kawasannya, di mana demonstrasi-demonstrasi mengenai pengangguran dan naiknya harga-harga telah meruntuhkan pemerintahan Tunisia.
Para pemimpin pada pertemuan Rabu di tempat peristirahatan Sharm el-Sheikh di Laut Merah itu diperkirakan akan mengumumkan program bernilai dua miliar dolar untuk mendorong pertumbuhan lapangan pekerjaan dan prakarsa usaha kecil di seluruh kawasan Arab. Seorang pejabat Liga Arab mengatakan kepada kantor berita AP bahwa prioritas akan diberikan kepada negara-negara yang kurang berkembang seperti Djibouti, Sudan dan Yaman.
Pada hari Senin, Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Moussa mengatakan reformasi ekonomi dan politik di dunia Arab mesti dilakukan bersama-sama. Moussa mendesak negara-negara Arab yang lebih kaya agar membantu negara-negara yang kurang berkembang di kawasan itu.
Negara-negara Arab tidak banyak mengeluarkan pernyataan mengenai peristiwa di Tunisia.