Obama Inginkan Perjanjian Senjata Lainnya dengan Rusia

Presiden AS Barack Obama berbincang dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada KTT Nuklir di Seoul (26/3).

Presiden AS Barack Obama menyatakan masih ada peluang untuk mencapai perjanjian lain mengenai pengendalian senjata dengan Rusia.

Usai pembicaraan dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada KTT nuklir di Seoul hari Senin, Presiden Amerika Barack Obama menyatakan kedua negara dapat terus mencapai kemajuan dalam mengurangi cadangan senjata nuklir.

Obama menyebut perjanjian pengurangan senjata strategis (START) yang baru dengan Rusia, yang diratifikasi pada tahun 2010, adalah perjanjian senjata yang paling komprehensif dalam 20 tahun ini. Dia berencana mengupayakan lagi perjanjian pengurangan itu dengan presiden terpilih Rusia, Vladimir Putin.

Dalam percakapan di mikrofon yang terbuka, pemimpin Amerika mengatakan ia akan memiliki lebih banyak fleksibilitas untuk menangani masalah pertahanan misil setelah pemilihan presiden Amerika mendatang. Medvedev mengatakan dia mengerti, dan akan menyampaikan pesan tersebut kepada Presiden terpilih Putin.

Kedua pemimpin tampaknya tidak berniat untuk mengungkapkan komentar itu kepada publik. Gedung Putih kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa karena 2012 adalah tahun pemilu di kedua negara, sekarang bukan waktunya untuk mengharapkan terobosan.

Amerika dan Rusia masih berbeda pendapat mengenai beberapa isu besar seperti Suriah dan rencana Amerika menempatkan sistem pertahanan misil di Eropa. Meskipun demikian, Presiden Medvedev hari Senin menyatakan hubungan antara Amerika dan Rusia mencapai situasi yang terbaik dalam 10 tahun ini.