Obama Keluarkan Kepres bagi Pengetatan Aturan Kepemilikan Senjata Api

Obama keluarkan Kepres bagi pengetatan aturan kepemilikan senjata api, Selasa, 5 Januari 2016.

Presiden Amerika Barack Obama telah mengumumkan beberapa kebijakan baru yang ditujukan untuk mengurangi kekerasan akibat senjata api, tanpa melalui jalur persetujuan resmi DPR, terkait sebuah isu yang memecah rakyat Amerika.

Tindakan eksekutif atau Keputusan Presiden yang diumumkan di Gedung Putih hari Selasa (5/1) itu akan mengharuskan para penjual senjata untuk memperoleh sejumlah perizinan dan para pembeli senjata api untuk menjalani pemeriksaan latar belakang.

Kebijakan-kebijakan ini juga akan memperketat penegakan aturan kepemilikan senjata api yang ada, meningkatkan perawatan kesehatan mental, dan memperluas penelitian teknologi bagi keselamatan senjata. Obama juga mengatakan akan ada lebih banyak upaya yang dilakukan untuk memperketat penegakan aturan kepemilikan senjata api yang ada saat ini.

Dalam menyampaikan pidatonya, Presiden Obama terbawa emosi dan menitikkan air mata ketika menceritakan insiden penembakan di sekolah dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut, pada tahun 2012, di mana 26 siswa dan guru, tewas ditembak.

"Setiap kali saya berpikir tentang anak-anak itu membuat saya marah. Dan (penembakan) itu juga terjadi di jalan-jalan di Chicago setiap hari. Jadi, kita semua perlu mendesak DPR untuk berani bersikap tegas melawan kebohongan para pelobi kepemilikan senjata api, kita semua harus berani dan melindungi sesama warga, kita semua perlu mendesak gubernur-gubernur dan para anggota legislatif serta para pemilik perusahaan untuk melakukan tugasnya, agar masyarakat lebih aman," katanya.

Obama menekankan keputusan presiden ini tidak akan menghentikan setiap kejahatan kekerasan di Amerika. Tapi ia mengatakan kebijakan itu akan "berpeluang menyelamatkan nyawa dan menghindari keluarga mengalami penderitaan yang luar biasa akibat kehilangan orang-orang yang mereka cintai."

Seperti yang diperkirakan, para pendukung hak kepemilikan senjata bereaksi keras terhadap keputusan presiden itu, dengan mengatakan hak kepemilikan senjata yang dilindungi UUD itu telah dibatasi. Pemilik toko senjata, James Hillin, di Texas mengatakan aturan-aturan baru itu tidak perlu.

James mengatakan, "Dalam pameran senjata, tidak ada celah, tidak ada aturan yang mengatakan kita boleh atau tidak boleh membeli senjata hanya karena ada aturan tertentu. Kita boleh membeli senjata dari seseorang. Iya, mereka ingin melakukan pendaftaran nasional. Pendaftaran nasional (senjata api) mengarah kepada penyitaan. Hitler, Stalin, semua pemimpin ini melakukan penyitaan senjata api sehingga mereka dapat mengendalikan rakyat, dan ini adalah alasan dari semua kebijakan itu."

Ketua DPR Amerika, Paul Ryan, menyebut usulan-usulan itu sebagai "tindakan eksekutif berbahaya yang berlebihan," dan mengatakan presiden Obama "paling tidak berusaha melakukan tindakan subversi terhadap cabang legislatif, dan berpotensi menjatuhkan kewenangan dari badan tersebut."

Jajak pendapat terbaru menunjukkan peningkatan dalam jumlah orang Amerika yang mendukung pemeriksaan latar belakang sebagai syarat pembelian sebuah senjata api. [zb/jm]