Presiden Obama bersikeras bahwa Badan Keamanan Nasional (NSA) mengoperasikan usaha-usaha pemantauan telepon dan internet sesuai hukum AS.
Presiden Amerika Barack Obama membela program-program pengintaian sangat rahasia pemerintah, sementara mengakui adanya keprihatinan yang luas bahwa usaha-usaha itu melanggar hak-hak privasi warga biasa Amerika.
Dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan Senin malam di PBS, Obama bersikeras mengatakan Badan Keamanan Nasional (NSA) mengoperasikan usaha-usaha pemantauan telepon dan internet tersebut sesuai dengan hukum Amerika.
Presiden telah mendapat kecaman sejak program-program NSA itu diungkap pekan lalu oleh suratkabar Inggris The Guardian dan suratkabar Amerika The Washington Post. Ia mengatakan, ia telah memerintahkan para pejabat intelijen untuk merilis informasi sebanyak mungkin tanpa mengorbankan program itu.
Obama juga mengatakan, ia telah membentuk sebuah badan pengawas privasi dan kebebasan sipil untuk mengevaluasi usaha-usaha NSA itu.
Sebelumnya Senin, sebuah laporan yang dipublikasikan The Guradian mengatakan, dokumen-dokumen yang diperoleh mantan kontraktor intelijen Amerika Edward Snowden -- pria yang mengungkap program-program NSA itu -- menunjukkan bahwa Inggris memata-matai para diplomat yang menghadiri KTT Kelompok G-20 di London tahun 2009.
Dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan Senin malam di PBS, Obama bersikeras mengatakan Badan Keamanan Nasional (NSA) mengoperasikan usaha-usaha pemantauan telepon dan internet tersebut sesuai dengan hukum Amerika.
Presiden telah mendapat kecaman sejak program-program NSA itu diungkap pekan lalu oleh suratkabar Inggris The Guardian dan suratkabar Amerika The Washington Post. Ia mengatakan, ia telah memerintahkan para pejabat intelijen untuk merilis informasi sebanyak mungkin tanpa mengorbankan program itu.
Obama juga mengatakan, ia telah membentuk sebuah badan pengawas privasi dan kebebasan sipil untuk mengevaluasi usaha-usaha NSA itu.
Sebelumnya Senin, sebuah laporan yang dipublikasikan The Guradian mengatakan, dokumen-dokumen yang diperoleh mantan kontraktor intelijen Amerika Edward Snowden -- pria yang mengungkap program-program NSA itu -- menunjukkan bahwa Inggris memata-matai para diplomat yang menghadiri KTT Kelompok G-20 di London tahun 2009.