Presiden Barack Obama dalam wawancara dengan majalah Rolling Stones yang terbit hari Selasa (29/11) mengatakan, ia tidak beranggapan melegalisasi mariyuana akan mengakhiri perang narkoba di Amerika, tapi regulasi berskala nasional adalah pilihan yang lebih baik dari pada meneruskan UU negara bagian yang bertentangan dengan UU federal.
“Dalam jangka panjang sulit bagi Departemen Kehakiman atau Badan Penegak Hukum Narkoba untuk menegakkan serangkaian UU di mana sesuatu legal di satu negara bagian tapi bisa terkena hukuman 20 tahun penjara di negara bagian lainnya,” kata Obama.
Penggunaan mariyuana untuk rekreasi sekarang legal di delapan negara bagian dan Washington DC. Penggunaan mariyuana untuk pengobatan legal di 26 negara bagian dan Washington DC dan beberapa kota besar tidak lagi menjadikan kepemilikan sejumlah kecil mariyuana sebagai tindak kriminal.
Selain negara-negara bagian di mana mariyuana legal dalam berbagai bentuk, negara bagian California, Massachusetts dan Nevada tanggal 8 November lalu memutuskan menyetujui program-program mariyuana untuk rekreasi sementara beberapa negara bagian lainnya memilih menyetujui peraturan mengenai mariyuana untuk keperluan medis. Negara-negara bagian itu sekarang dalam proses untuk menyusun kerangka peraturannya.
Obama menyamakan momentum membangun legalisasi seputar mariyuana dengan upaya untuk mengakui pernikahan kaum gay sebelum dilegalisasi pada awal masa kepresidenannya yang menggalang dukungan pada tingkat negara bagian terlebih dahulu sebelum membawanya ke tingkat nasional. Presiden Obama menganggap penting untuk meletakkan landasan sebelum mengambil sikap tegas.
“Sebagaimana yang diketahui, saya merokok ganja sewaktu kecil, saya menganggapnya sebagai kebiasaan buruk dan tidak baik, tidak jauh berbeda dengan rokok ketika saya masih muda sampai masa dewasa. Saya kira itu tidak lebih berbahaya daripada alkohol,” kata Obama dalam wawancara tahun 2014. [my/ds]