Berbicara menjelang pertemuan dengan Presiden Liberian Ellen Johnson Sirleaf di Gedung Putih hari Jumat (27/2), Presiden AS Barack Obama mengatakan wabah itu bisa saja menjadi “krisis yang lebih parah” tetapi kini sudah berhasil dikendalikan.
Dia mengatakan kasus-kasus Ebola baru di Liberia berkurang 95 persen dari angka tertinggi, dengan hanya sedikit kasus baru dilaporkan setiap minggu.
Obama mengatakan dalam pertemuannya dengan Presiden Sirleaf bahwa kedua pemimpin itu akan merundingkan tentang bagaimana supaya tidak merasa cepat puas, dan juga cara membantu ekonomi Liberia tumbuh dan membangun infrastrukturnya.
Sirleaf mengatakan AS telah membuat “kontribusi yang sangat permanen” di Liberia dengan membantu negara itu memerangi wabah tersebut.
Dia juga memuji rakyat Liberia karena berupaya memberantas penyakit itu. Tetapi dia mencatat bahwa Liberia masih berisiko selama masih ada negara lain di kawasan itu yang dilanda Ebola, dan mengatakan rakyat Liberia masih terancam selama negara-negara tetangganya belum bebas dari penyakit itu.
WHO hari Jumat mengatakan Ebola telah melanda hampir 24.000 orang di Guinea, Liberia dan Sierra Leone dan menewaskan lebih dari 9.600 orang.
Departemen Luar Negeri AS hari Jumat mengatakan memprioritaskan investasi di Liberia untuk memulihkan dan memperluas layanan kesehatan untuk mengatasi berkurangnya tingkat kesehatan pada ibu dan anak, berkurangnya tingkat imunisasi, dan bertambahnya kasus malaria.
Selain itu, dikatakan para relawan Peace Corps akan segera kembali ke Liberia, setelah dievakuasi tahun lalu.
Obama: Perjuangan Lawan Ebola Belum Selesai
Presiden AS Barack Obama mengatakan dunia telah mencapai “kemajuan besar dalam memberantas Ebola,” tetapi perjuangan melawan penyakit mematikan itu belum selesai.