Obama Sambut Xi Jinping di Gedung Putih

Presiden Barack Obama dan Presiden China Xi Jinping dalam upacara penyambutan tamu negara di halaman sayap selatan Gedung Putih, Washington, 25 September 2015 (AP Photo/Evan Vucci).

Presiden China Xi Jinping mendapatkan penghormatan penuh lengkap dengan tembakan salut sebanyak 21 kali dalam upacara penyambutan tamu negara di Gedung Putih, Jumat (25/9), menjelang pembicaraan dengan Presiden Barack Obama yang diharapkan mencakup pembahasan terkait masalah yang sulit, seperti dugaan mata-mata dunia maya (cyber spying) China, praktik ekonomi Beijing dan perselisihan teritorial di Laut China Selatan.

Xi tiba di Washington, Kamis (24/9), dan kota ini merupakan persinggahan kedua dalam kunjungannya di Amerika Serikat. Kunjungan Xi selama seminggu di Amerika dimulai di Seattle, di mana pemimpin China tersebut berupaya untuk meyakinkan perusahaan-perusahaan AS bahwa ia bekerja untuk menciptakan iklim investasi yang lebih menguntungkan di negaranya.

Masih pada hari Kamis, Presiden Obama mengadakan jamuan makan malam tertutup untuk menyambut Xi, di mana para pejabat Gedung Putih mengatakan mereka akan mulai membahas isu-isu utama bagi kedua negara.

Perubahan Iklim

Meskipun pembicaraan tersebut akan membahas topik-topik yang kurang nyaman, pejabat Amerika Serikat pada hari Kamis (25/9) menyoroti area kerjasama antara kedua negara terbesar di dunia tersebut: perubahan iklim.

Xi, Jumat (25/9) akan mengungkap sebuah program baru untuk perdagangan yang dimaksudkan untuk mengatur emisi China yang terburuk di dunia, menurut pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Selama kunjungan Obama ke Beijing tahun lalu, kedua negara sepakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim, dalam apa yang dilihat sebagai momen penting untuk dua negara yang dianggap sebagai pencemar udara terburuk di dunia.

Peretasan Cyber

Sebelumnya, para pejabat AS mengatakan masalah keamanan cyber diharapkan menjadi salah satu titik fokus utama dalam pembicaraan antara AS dan presiden Cina.

Juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby mengatakan, "Kami terus memiliki keprihatinan serius tentang praktek China di ranah cyber dan kelihatannya tidak akan mereda dalam waktu dekat."

Presiden Obama mengatakan dia sedang mempertimbangkan sanksi AS terhadap China dalam menanggapi serangan-serangan tersebut.

Serangan cyber merupakan salah satu "masalah yang sulit dalam hubungan AS-China" yang oleh 26 anggota Kongres diajukan untuk mendesak Obama agar dimasukkan dalam agenda pembicaraan dengan Xi. Dalam surat pada hari Senin, perwakilan Kongres AS mendesak presiden untuk langsung menangani hal tersebut dengan "fokus pada masalah-masalah yang belum disepakati (bersama)." [eis/dw]

Reporter VOA William Gallo dan Pam Dockins berkontribusi dalam menyusun laporan ini.