Obama Serukan Transisi Brexit Yang Tertib Menjelang KTT NATO

Presiden AS Barack Obama bertemu dengan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker di Warsawa.

Setelah tiba di Warsawa, Polandia Jumat (8/7) dini hari untuk pertemuan puncak NATO, Presiden AS Barack Obama mengatakan dia mengharapkan perpisahan yang mulus antara Inggris dan Uni Eropa.

Dalam sebuah tajuk di harian Financial Times di London, Presiden Obama menulis bahwa walaupun akan sulit dia yakin Inggris dan Uni Eropa akan dapat menyepakati transisi yang tertib untuk hubungan yang baru, karena semua negara tetap berfokus untuk memastikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi global.

Obama mengatakan pilihan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa "menimbulkan pertanyaan serius" tentang masa depan integrasi dalam benua Eropa, namun Amerika Serikat dan Inggris masih akan menikmati hubungan khusus.

Dalam tulisan itu, Obama menyatakan tidak ragu bahwa Inggris akan tetap menjadi salah satu anggota NATO yang paling mampu - negara yang membayar penuh andilnya untuk keamanan bersama dan merupakan kontributor utama untuk misi aliansi mereka.

Obama akan bergabung dengan para pemimpin negara anggota NATO lainnya untuk KTT dua hari di Warsawa sebelum menuju ke Spanyol, perjalanan resmi pertamanya ke negara itu.

Pada Jumat pagi, Obama dijadwalkan bertemu dengan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker. Para pejabat Gedung Putih mengatakan ketiga pemimpin itu akan membahas saran Obama terkait negosiasi Brexit.

Pembahasan Brexit kemungkinan akan mengambil porsi besar dalam KTT NATO, tapi Obama juga menyebut serangan teroris ISIS baru-baru ini dan agresi Rusia di Ukraina sebagai ancaman besar untuk masa depan Eropa.

Pada hari Sabtu, Obama akan bertemu dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko untuk membahas kesepakatan perdamaian dengan Rusia yang tersendat tahun lalu, dengan harapan mengurangi ketegangan antara Moskow dan Kiev.

Para pemimpin di KTT itu juga diduga akan memperpanjang misi pelatihan NATO di Irak dan mengirim pasukan ke Polandia dan Estonia untuk membantu meringankan kekhawatiran atas Rusia. [as/uh]