Omicron, varian virus corona yang sangat menular yang melanda seluruh Amerika, mendorong angka kematian harian Amerika lebih tinggi dibandingkan akibat delta pada musim gugur lalu. Kematian akibat Omicron kemungkinan terus meningkat selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu.
Jumlah rata-rata tujuh hari untuk kematian harian baru COVID-19 di Amerika telah naik sejak pertengahan November, mencapai 2.267 pada Kamis, dan melampaui 2.100 pada puncak kematian ketika delta menjadi varian dominan September lalu. Omicron kini diperkirakan merupakan varian dalam hampir semua kasus COVID-19 di Amerika. Meskipun tidak menyebabkan penyakit yang parah bagi kebanyakan orang, fakta bahwa varian ini lebih mudah menular berarti lebih banyak orang yang jatuh sakit dan meninggal.
BACA JUGA: AS Sumbang 300.000 Vaksin ke Tajikistan"Omicron akan menyebabkan kematian lebih dari satu juta," kata Andrew Noymer, profesor kesehatan masyarakat di University of California, Irvine. Rata-rata jumlah kematian harian kini pada tingkat yang sama seperti Februari lalu, ketika Amerika perlahan turun dari level tertinggi kematian 3.300 per hari.
Jajak pendapat AP-NORC pekan ini menunjukkan lebih banyak orang Amerika mengambil langkah pencegahan dibandingkan sebelum lonjakan omicron. Tetapi banyak orang, yang lelah menghadapi krisis, kembali ke aktivitas tingkat normal dengan harapan vaksinasi atau infeksi sebelumnya akan melindungi mereka.
Para peneliti setuju bahwa gejala Omicron seringkali lebih ringan, dan sebagian orang yang tertular tidak menunjukkannya. Namun seperti halnya flu, penyakit ini bisa mematikan, terutama bagi orang yang lanjut usia, memiliki masalah kesehatan lain, atau yang tidak divaksinasi. [ka/ah]