Produksi OPEC Menurun di Bulan September

Pelabuhan dan penyulingan minyak Zawiya di sebelah barat Tripoli, Libya (foto: dok).

Penurunan produksi minyak terutama disebabkan oleh berbagai hambatan di Irak dan Libya.
Produksi minyak mentah OPEC turun ke level kurang dari 30 juta barel per hari di bulan September. Ini merupakan yang terendah dalam dua tahun terakhir.

Dua alasan menurunnya produksi ini. John Kingston dari direktur kantor berita energi Platts mengatakan salah satunya hanya bersifat sementara, sementara satunya lagi lebih berjangka panjang dan mengkhawatirkan.

"Yang sementara adalah perbaikan yang berlangsung pada sistem produksi di Irak bulan lalu, dan ini sudah hampir selesai. Kita dapat harapkan produksi kembali ke level semula. Satunya lagi yang lebih mengkhawatirkan, dan sudah terjadi sebelum September, adalah hambatan produksi di Libya."

Produksi minyak mentah di Libya menurun akibat berbagai aksi mogok dan protes.

"Setelah Ghadafi tak lagi berkuasa, produksi minyak Libya kembali ke tingkatan semula, lebih cepat dari yang semula diperkirakan. Mereka memproduksi sekitar 1,6 juta barel per hari saat rezim Ghadafi, dan output menurun drastis setelah itu, namun kembali meningkat tak lama setelahnya. Tapi kini produksi menurun menjadi kurang dari setengah juta barel per hari. Dan, ini bukan hambatan yang dapat diatasi dalam waktu sekejap. Jadi, Libya merupakan salah satu isu penting di pasaran minyak saat ini," ujar Kingston.

Minyak mentah Libya juga bukanlah tipe yang mudah digantikan.

"Minyak mentah Libya adalah salah satu yang terbaik di dunia. Jadi menggantikannya di pasaran, mengurangi kualitas minyak mentah," tambahnya.

Penuruan produksi di Irak dan Libya untuk sementara ini digantikan untuk kenaikan produksi di beberapa negara seperti Aljazair, Angola, Ekuador, Iran, Nigeria, Uni Emirat Arab dan Venezuela.