Film drama siang hari (soap opera) pernah menjadi acara utama televisi Amerika. Kini 'opera sabun' sedang berjuang agar tetap bisa bertahan.
Pemain dan kru film drama yang pernah menjadi salah satu pertunjukan paling lama di televisi, "Days of Our Lives'" bertekad untuk melanjutkan acara itu. Sejak tahun 1965 film drama telah mengudara setiap siang hari. Dimulai dengan pembukaan yang sangat akrab bagi pemirsa, “Like sands through the hourglass, so are the days of our lives”.
Film drama seperti ini disebut "soap opera" alias "opera sabun" setelah beberapa perusahaan sabun deterjen mensponsori film-film drama ini pada awal penayangannya. Opera sabun “Days of Our Lives” menceritakan tentang kehidupan percintaan, keberhasilan dan tragedi warga di kota fiksi, Salem.
Bryan Dattilo yang memerankan karakter Lucas Horton mengatakan film drama itu memiliki fans di banyak negara. “Ya, kami memang terkenal di banyak tempat, Australia, Afrika Selatan, dan juga Perancis. Saya pernah ke Perancis dan orang di sana berteriak-teriak 'Lucas… Lucas… kamukah itu?'," papar Bryan Dattilo.
Tetapi, penonton drama opera sabun ini mulai menyusut dan menghadapi persaingan. Sebelumnya ada 19 opera sabun Amerika yang ditayangkan pada tahun 1970.Tetapi kini tinggal empat saja, yaitu: "General Hospital," "The Young and The Restless," '"The Bold and The Beautiful," dan '"Days of Our Lives."
Kritikus TV Brian Lowry, produser hiburan '"Variety'"mengatakan mereka adalah korban pergantian trend dan selera. “Khususnya kaum perempuan yang merupakan pemirsa paling dominan untuk drama-drama opera sabun siang hari, kini tidak banyak lagi tinggal di rumah. Lebih banyak perempuan yang bekerja,' kata Brian. "Begitu banyak pilihan dan saluran televisi yang ditujukan untuk mereka. Jadi, opera sabun tradisional dari segi bisnis kurang menguntungkan,” tambahnya.
Untuk drama opera sabun "Days of Our Lives," jadwal produksi telah diperketat dan biaya telah dipangkas hingga hampir separuhnya. Serial televisi ini pun telah mempekerjakan penulis-penulis baru.
Artis Deidre Hall yang memerankan tokoh psikolog Marlena Evans merupakan salah satu dari bintang-bintang lama yang diajak bermain kembali dalam serial tersebut baru-baru ini guna mendongkrak rating. Ia mengatakan para pemain dan awak bekerja setiap hari.
Opera-opera sabun kini menjangkau pemirsa lewat internet dan aplikasi lainnya, tetapi belum memberi lebih banyak pendapatan lewat iklan. Produser eksekutif Greg Meng telah berjuang untuk menaikkan jumlah pemirsa dengan mengajak para aktor menemui fans mereka secara langsung.
Apakah opera sabun ini akan bertahan atau tidak, kita lihat saja!
Film drama seperti ini disebut "soap opera" alias "opera sabun" setelah beberapa perusahaan sabun deterjen mensponsori film-film drama ini pada awal penayangannya. Opera sabun “Days of Our Lives” menceritakan tentang kehidupan percintaan, keberhasilan dan tragedi warga di kota fiksi, Salem.
Bryan Dattilo yang memerankan karakter Lucas Horton mengatakan film drama itu memiliki fans di banyak negara. “Ya, kami memang terkenal di banyak tempat, Australia, Afrika Selatan, dan juga Perancis. Saya pernah ke Perancis dan orang di sana berteriak-teriak 'Lucas… Lucas… kamukah itu?'," papar Bryan Dattilo.
Tetapi, penonton drama opera sabun ini mulai menyusut dan menghadapi persaingan. Sebelumnya ada 19 opera sabun Amerika yang ditayangkan pada tahun 1970.Tetapi kini tinggal empat saja, yaitu: "General Hospital," "The Young and The Restless," '"The Bold and The Beautiful," dan '"Days of Our Lives."
Kritikus TV Brian Lowry, produser hiburan '"Variety'"mengatakan mereka adalah korban pergantian trend dan selera. “Khususnya kaum perempuan yang merupakan pemirsa paling dominan untuk drama-drama opera sabun siang hari, kini tidak banyak lagi tinggal di rumah. Lebih banyak perempuan yang bekerja,' kata Brian. "Begitu banyak pilihan dan saluran televisi yang ditujukan untuk mereka. Jadi, opera sabun tradisional dari segi bisnis kurang menguntungkan,” tambahnya.
Untuk drama opera sabun "Days of Our Lives," jadwal produksi telah diperketat dan biaya telah dipangkas hingga hampir separuhnya. Serial televisi ini pun telah mempekerjakan penulis-penulis baru.
Artis Deidre Hall yang memerankan tokoh psikolog Marlena Evans merupakan salah satu dari bintang-bintang lama yang diajak bermain kembali dalam serial tersebut baru-baru ini guna mendongkrak rating. Ia mengatakan para pemain dan awak bekerja setiap hari.
Opera-opera sabun kini menjangkau pemirsa lewat internet dan aplikasi lainnya, tetapi belum memberi lebih banyak pendapatan lewat iklan. Produser eksekutif Greg Meng telah berjuang untuk menaikkan jumlah pemirsa dengan mengajak para aktor menemui fans mereka secara langsung.
Apakah opera sabun ini akan bertahan atau tidak, kita lihat saja!