‘Operation Allies Refuge' Mulai Lakukan Pengangkutan Udara 

Seorang dokter militer AS bersama seorang penerjemah berbincang dengan warga setempat dalam misi kemanusiaan di Provinsi Paktia, Afghanistan. (Foto: AFP)

Amerika Serikat (AS) bulan ini akan mulai menerbangkan ribuan orang dari Afghanistan yang membantu pasukan AS di sana selama 20 tahun terakhir dan sekarang mengkhawatirkan nyawa mereka di tengah serangan Taliban.

Gedung Putih, Rabu (14/70, mengumumkan peluncuran “Operation Allies Refuge” (Operasi Pengungsian Sekutu) bagi banyak dari mereka yang menunggu Visa Imigran Khusus.

Para pejabat merahasiakan tujuan penerbangan evakuasi, yang diperkirakan menggunakan pesawat carter sipil. Telah dilaporkan bahwa negosiasi sedang berlangsung dengan negara-negara Asia Tengah seperti Kazakhstan, Tajikistan dan Uzbekistan.

Menanggapi pertanyaan VOA tentang apakah Guam yang merupakan wilayah protektorat AS di Pasifik tengah masih dipertimbangkan sebagai tempat transit bagi para pengungsi, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menjawab, “Saya tidak akan mengonfirmasi atau mengesampingkan tempat mana pun,” karena “keamanan dan keselamatan individu yang dipindahkan adalah fokus dan perhatian utama.”

Para pejabat di Pulau Guam, yang sebelumnya digunakan sebagai pusat pemrosesan pengungsi, menyambut baik rencana penggunaan wilayah itu untuk sementara menampung warga Afghanistan.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada wartawan pada Rabu (14/7) bahwa lokasi potensial telah diidentifikasi, “beberapa di antaranya bukan instalasi AS,” tetapi pilihan akhir belum dibuat.

Prioritas awal, menurut sumber pemerintah, menerbangkan ribuan dari mereka yang aplikasi visanya sudah diproses.

Dalam beberapa pekan ini, pertempuran telah meningkat antara pasukan Afghanistan yang didukung AS dan Taliban, dan pemberontak merebut wilayah yang signifikan di bagian utara negara itu, serta beberapa penyeberangan perbatasan. [lt/ka]