Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyebarkan video yang berisikan sandera seorang pilot Susi Air asal Selandia Baru. Video tersebut meminta PBB menengahi konflik di wilayah tersebut.
Pilot Phillip Mehrtens diculik oleh kelompok separatis Papua pada 7 Februari setelah mendarat di landasan udara di Kabupaten Nduga.
"OPM meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menengahi masalah antara Papua dan Indonesia untuk kemerdekaan Papua," kata Mehrtens dalam satu video. Seruan tersebut mirip dengan dalam pernyataan di video sebelumnya, di mana dia mengatakan dia hanya akan dibebaskan jika Papua merdeka.
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen di mana dan kapan video itu diambil. Sebby Sambom, juru bicara kelompok pemberontak, mengatakan video tersebut diambil pada 6 Maret.
Foto yang disebut TPNPB-OPM sebagai Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dan pasukan. (Foto: TPNPB-OPM)
Papua telah menyaksikan sejumlah pemberontakan separatis level kecil. Wilayah yang pernah diperintah oleh Belanda itu berada di bawah kendali Indonesia setelah pemungutan suara yang diawasi PBB pada 1969 yang menurut para separatis dipenuhi dengan kecurangan.
Menkopolhukam dan pejabat lainnya tidak segera menanggapi permintaan komentar atas video tersebut.
Sejak pemberontak menangkap pilotnya, para pejabat berusaha menggunakan dialog untuk menjamin pembebasannya, dengan mengatakan "operasi penegakan hukum" akan menjadi pilihan terakhir.
Dalam salah satu videonya, Mehrtens membacakan pernyataan sambil duduk di hutan terbuka dan dikelilingi oleh sekelompok pria, beberapa dengan senjata dan satu lagi dengan busur.
BACA JUGA: Lebih Mengancam dan Lebih Melek Media, Kelompok Pemberontak di Papua Kini Semakin Berkembang
Mengenakan jaket biru, celana krem, dan topi, Mehrtens mengatakan dia telah diinstruksikan untuk membaca pernyataan dengan tuntutan baru dari OPM.
"Pilot asing tidak boleh bekerja dan terbang di Papua sampai Papua merdeka," kata Mehrtens.
Penyanderaan orang asing jarang terjadi di wilayah tersebut, tetapi konflik telah meningkat sejak 2018. Para pemberontak meningkatkan serangan yang lebih mematikan dan lebih sering.
Di video lain, Mehrtens mengirimkan cintanya kepada keluarganya dan meminta agar gaji yang dia terima diberikan kepada mereka untuk makanan dan tagihan.
Foto yang disebut TPNPB-OPM sebagai Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dan pasukan. (Foto: TPNPB-OPM)
"Cobalah untuk tidak mengkhawatirkan saya, saya dirawat sebaik mungkin mengingat situasinya," katanya, menambahkan bahwa dia mendapatkan cukup makanan dan air, pakaian hangat, dan obat-obatan.
"Semoga kita bisa segera bersama," katanya.
Dalam video ketiga, seorang separatis meminta negara-negara seperti Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China, dan Rusia untuk menghentikan kerja sama militer dengan Indonesia. [ah/rs]