Oposisi Ukraina Siap Kosongkan Balai Kota Kyiv

Demonstran anti-pemerintah melakukan aksi di depan Kantor Kejaksaan Agung menuntut pembebasan demontran di Kyiv, Ukraina (14/2).

Ketegangan tampak jelas mereda setelah pihak berwenang Ukraina membebaskan ke semua 234 anggota gerakan protes yang dipenjara.
Pimpinan oposisi di Ukraina mengatakan demonstran siap mengosongkan balai kota Kyiv yang telah mereka duduki lebih dari dua bulan.

Tetapi ketua Partai nasionalis Svoboda, Oleh Tyahnybok, pada Sabtu (15/2) menyatakan belum tahu kapan itu akan dilakukan.

Ketegangan yang tampak jelas mereda itu terjadi setelah pihak berwenang Ukraina membebaskan ke semua 234 anggota gerakan protes yang dipenjara. Pembebasan itu bagian dari undang-undang amnesti yang disahkan bulan lalu.

Menurut pemerintah, tuntutan pidana akan dibatalkan setelah oposisi mengosongkan gedung-gedung pemerintah di ibukota Ukraina yang mereka kuasai - persyaratan lain undang-undang itu.

Protes nasional menentang Presiden Viktor Yanukovych pecah November lalu ketika ia mundur dari kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa, dan lebih memilih hubungan yang lebih erat dengan Rusia.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Marie Harf menyebut pembebasan demonstran itu langkah penting untuk meredam ketegangan di Ukraina dan tindakan menuju solusi damai terhadap krisis di negara itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menjanjikan Ukraina paket bantuan US$15 miliar ketika pemerintahan baru berkuasa, bahkan jika negara itu dipimpin oposisi.