Laporan baru organisasi "Save the Children" mengungkapkan hampir dua juta anak-anak Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan, setelah dua tahun konflik di negara itu (13/3).
Organisasi bantuan Save the Children, hari Rabu (13/3), merilis laporan yang menyorot dampak krisis Suriah terhadap anak-anak yang mereka sebut sebagai “korban yang terlupakan”. Krisis tersebut telah berdampak pada kemampuan mereka untuk makan, pergi ke sekolah dan akses ke sanitasi.
Organisasi itu mengatakan sekolah-sekolah dan rumah-rumah sakit telah rusak akibat bentrokan antara pemberontak dan pasukan pemerintah Suriah. Hampir setiap keluarga yang dihubungi organisasi itu mengatakan mereka tidak dapat dengan aman mengakses kakus yang bersih.
Laporan itu meminta kepada semua pihak dalam konflik itu agar mengizinkan bantuan kemanusiaan mencapai orang-orang yang membutuhkannya, sementara mengakhiri penggunaan bahan peledak di daerah-daerah berpenduduk.
Organisasi itu lebih jauh mendesak para pejuang agar mengakhiri perekrutan tentara anak-anak – praktek yang dikatakan oleh penyelidik PBB sebelumnya pekan ini digunakan baik oleh tentara maupun pemberontak.
Organisasi itu mengatakan sekolah-sekolah dan rumah-rumah sakit telah rusak akibat bentrokan antara pemberontak dan pasukan pemerintah Suriah. Hampir setiap keluarga yang dihubungi organisasi itu mengatakan mereka tidak dapat dengan aman mengakses kakus yang bersih.
Laporan itu meminta kepada semua pihak dalam konflik itu agar mengizinkan bantuan kemanusiaan mencapai orang-orang yang membutuhkannya, sementara mengakhiri penggunaan bahan peledak di daerah-daerah berpenduduk.
Organisasi itu lebih jauh mendesak para pejuang agar mengakhiri perekrutan tentara anak-anak – praktek yang dikatakan oleh penyelidik PBB sebelumnya pekan ini digunakan baik oleh tentara maupun pemberontak.