Sebuah organisasi Muslim AS, Council on American-Islamic Relations (CAIR) hari Sabtu (15/5) mengumumkan bahwa organisasi hak sipil dan advokasi Muslim terbesar di Amerika itu akan bergabung dengan organisasi Muslim lain, memboikot perayaan Idul Fitri virtual Gedung Putih. CAIR mengutip tanggapan pemerintah atas pelanggaran HAM oleh pemerintah Israel terhadap Palestina di Gaza dan Yerusalem Timur yang "sangat mengecewakan dan sangat mengganggu," sebagai alasan boikot itu.
Perayaan Idul Fitri Gedung Putih dijadwalkan Minggu sore, 16 Mei.
Koalisi yang berkembang dari organisasi Muslim Amerika menyerukan komunitas untuk memboikot acara itu sebagai tanggapan atas pernyataan pemerintahan Biden yang “mengabaikan serangan Israel terhadap Al-Aqsa dan Muslim yang beribadah di sana, pengusiran orang Palestina dari Sheikh Jarrah di Yerusalem, dan pengepungan berkelanjutan di Gaza yang telah merenggut ratusan nyawa. Biden, kata pernyataan itu, malah berani menyalahkan para korban: rakyat Palestina."
BACA JUGA: Menlu China 'Sesalkan' AS Blokir Pernyataan DK PBB soal GazaDalam pernyataan itu, Direktur Eksekutif CAIR Nasional Nihad Awad mengatakan, “Hati nurani kami menolak untuk merayakan Idul Fitri dengan pemerintahan Biden yang jelas-jelas membantu, mendukung, dan membenarkan pemboman tanpa pandang bulu yang dilakukan pemerintah apartheid Israel terhadap pria, wanita, dan anak-anak di Gaza yang tidak tahu apa-apa. Presiden Biden memiliki kekuatan politik dan otoritas moral untuk menghentikan ketidakadilan ini. Kami mendesaknya berpihak pada korban dan bukan pada pihak yang menimbulkan korban."
Awad mencatat bahwa CAIR sebelumnya mendorong komunitas Muslim ikut dalam acara Idul Fitri Gedung Putih itu.
CAIR juga menyatakan, dengan berulang kali membenarkan pemboman pemerintah Israel terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil di Jalur Gaza sebagai tindakan yang sah untuk "membela diri", Pemerintahan Biden mendorong Benjamin Netanyahu untuk terus membunuh anak-anak Palestina, merobohkan gedung apartemen, dan menghancurkan kamp-kamp pengungsi.
Semakin banyak anggota Kongres dari fraksi Demokrat meminta Presiden Biden agar lebih tegas menghadapi pelanggaran HAM warga Palestina oleh pemerintah Israel.[ka/lt]