Setiap warga Amerika Serikat seharusnya diperintahkan tetap berada di rumah untuk membendung penyebaran pandemi virus corona, kata Direktur Institut Nasional Penyakit Menular AS, Anthony Fauci kepada CNN, Kamis (3/4).
Dengan terjadinya hampir 300.000 infeksi dan hampir 7.000 kematian, korban COVID-19 AS menjadi yang terbesar di dunia.
Namun 12 negara bagian belum mengeluarkan perintah tersebut sementara Presiden Donald Trump menolak mengeluarkan aturan nasional.
"Jika melihat apa yang terjadi di negara kita ini, saya saja tidak mengerti mengapa kita semua tidak melakukannya," kata Fauci.
BACA JUGA: Warga AS Usahakan Masker Pelindung bagi Pekerja KesehatanSementara Alabama, Missouri, Oklahoma, Texas, Utah, Wyoming dan South Carolina tidak mengeluarkan aturan itu di wilayahnya. Sejumlah kota dan kabupaten di beberapa negara bagian lain memberlakukan tetap berada di rumah bagi warganya. Lima negara bagian -Arkansas, North Dakota, South Dakota, Nebraska dan Iowa- tidak membuat perintah tersebut di provinsi ataupun pada tingkat lokal.
Diperkirakan puluhan bahkan ratusan ribu warga Amerika terancam meninggal berdasarkan pada kebijakan yang diterapkan pemerintah saat ini. Dalam kebijakan tersebut setiap warga diminta menjaga jarak antar individu. Semakin lama langkah-langkah itu ditunda, semakin tinggi korban yang diperkirakan.
BACA JUGA: Kasus Corona di Dunia Terus Bertambah, Lampaui Satu Juta OrangWarga yang melakukan perjalanan dari wilayah yang tidak memiliki aturan pembatasan terkait COVID-19 dapat menyemai wabah baru di daerah yang menerapkannya.
Negara-negara bagian yang belum mengeluarkan perintah untuk tetap berada di rumah sebagian besar adalah daerah pedesaan. Wabah terbesar sejauh ini terjadi di daerah perkotaan termasuk kota New York, Seattle dan Los Angeles. [mg/pp]