Pakar: Silicon Valley Lebih Tanggap Setelah Serangan Siber Baru

Gedung Capitol di Washington, 3 September 2018. CEO Twitter Jack Dorsey dan COO Facebook Sheryl Sandberg akan menjawab sejumlah pertanyaan dari Komite Intelijen Senat seputar keamanan siber hari ini, Rabu, 5 September 2018.

Sementara anggota kongres bersiap untuk menanyai para eksekutif Silicon Valley seputar peretasan oleh Rusia menjelang pemilihan paruh waktu, beberapa pengamat mengatakan, perdebatan tentang pengawasan oleh pemerintah yang diperluas masih jauh dari selesai.

Pada Selasa (4/9), CEO Twitter, Jack Dorsey, bertemu dengan anggota-anggota Kongres di Washington menjelang sidang pada Rabu (5/9) pagi. Dorsey dan COO (Chief Operating Officer) Facebook, Sheryl Sandberg akan menjawab pertanyaan tentang keamanan dunia maya dihadapan Komite Intelijen Senat.

Senator Mark Warner dari Virginia, Demokrat senior di dalam komite itu, mengatakan kepada Washington Post, “sidang itu ditujukan untuk memperingatkan masyarakat tentang apa yang terjadi pada 2016, yang kita saksikan, itu tidak terjadi sekali saja.”

Dalam minggu-minggu terakhir, Microsoft melaporkan pihaknya berhasil melumpuhkan enam situs yang diluncurkan Rusia dan menyamar sebagai lembaga kajian Amerika atau situs milik Senat.

Facebook bersama perusahaan keamanan FireEye mengungkap kampanye untuk mempengaruhi pemilih yang diluncurkan dari Iran dan Rusia, yang menyebabkan jejaring sosial itu membatalkan 652 akun penyamar. Akun palsu tersebut, sebagian berupaya menyasar warga Amerika.

Kantor Senator Pat Toomey, Republik dari Pennsylvania, mengatakan, peretas yang terkait dengan sebuah negara telah mengirim email phishing ke akun email kampanye yang terdahulu.

Situs-situs palsu ini, yang dirancang seakan-akan adalah Hudson Institute dan International Republican Institute, secara diam-diam mengarahkan pengguna ke halaman yang dikembangkan peretas untuk mencuri password dan identitas pengguna.

Dalam bulan-bulan terakhir ini, anggota-anggota kongres baik Demokrat maupun Republik telah mengungkapkan kesediaan untuk meregulasi bisnis teknologi Amerika agar bisa mengamankan diri terhadap peretasan seperti itu. Tetapi menurut analis Ben Nimmo dari the Digital Forensic Research Lab mengatakan, keberhasilan Microsoft membongkar peretasan-peretasan ini menunjukkan sektor teknologi mampu secara independen mencegah serangan-serangan. [jm]