Pemerintah hari Selasa (29/3) akan mengumumkan pelonggaran batasan-batasan bahan baku impor untuk industri farmasi dan peningkatan peluang kredit untuk perusahaan ekspor kecil, sebagai bagian dari paket kebijakan untuk mendongkrak aktivitas ekonomi, menurut para pejabat pemerintahan terkait.
Perubahan-perubahan tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian langkah yang diluncurkan pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menarik investasi yang sangat diperlukan.
Perekonomian tumbuh 4,8 persen tahun lalu namun masih yang paling lambat sejak krisis global 2009.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, paket baru tersebut akan mencakup sekitar lima kebijakan baru yang melibatkan sekitar 18 kementerian.
Seorang pejabat pemerintah dengan pengetahuan mengenai isu ini mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pelonggaran aturan bahan baku impor untuk memproduksi obat-obatan adalah termasuk langkah yang akan diumumkan.
"Untuk sektor keuangan, akan ada pinjaman mikro untuk usaha kecil dan menengah yang berorientasi ekspor," menurut pejabat tersebut, yang meminta tidak disebutkan namanya karena ia tidak berwenang berbicara kepada media sebelum pengumuman hari Selasa.
Pemerintah juga akan mengumumkan sebuah kebijakan yang bertujuan menyederhanakan prosedur impor dan ekspor di pelabuhan-pelabuhan Indonesia untuk memangkas waktu bongkar muat kapal.
Sejak September, pemerintahan Presiden Jokowi telah mengumumkan 10 paket kebijakan ekonomi yang terpisah.
Perusahaan-perusahaan asing telah menyambut langkah-langkah tersebut, mengatakan bahwa ada sinyal jelas dari pemerintah untuk bergerak ke arah yang benar. Namun pelaksanaan perubahan tersebut lambat selama ini.
Paket kebijakan ekonomi terakhir yang diumumkan bulan lalu dengan ingar-bingar belum dilaksanakan karena masalah administratif. [hd]