Pakistan menetapkan Kamis sebagai hari berkabung setelah serangan senjata api dan bom terhadap sebuah universitas yang menewaskan 21 orang dan melukai puluhan lainnya.
Perdana Menteri Nawaz Sharif menyatakan masa berkabung itu untuk menunjukkan solidaritas terhadap mereka yang tewas sewaktu empat teroris menyerbu Universitas Bacha Khan di kota Charsadda hari Rabu.
Jumlah korban tewas bertambah menjadi 21 orang semalam dengan kematian seorang mahasiswa, satu dari 19 orang yang tewas bersama dua staf universitas itu. Juru bicara militer Asim Bajwa mengatakan kepada wartawan bahwa tentara, termasuk anggota komando militer, menembak mati keempat penyerang dan melancarkan operasi pembersihan tempat demi tempat sebelum mengamankan seluruh kampus.
Saeed Wazir Khan, Deputi Inspektur Jenderal polisi di kawasan itu mengatakan sedikitnya ada dua pelaku serangan bom bunuh diri di antara para penyerang.
Juru bicara Taliban Pakistan Mohammad Khorasani mengatakan kelompok itu tidak ada kaitannya dengan penyerangan universitas tersebut. Ia menambahkan bahwa institusi-institusi nonmiliter tidak masuk daftar targetnya.
Dalam pernyataan yang dikirim kepada VOA, Khorasani menyatakan serangan hari Rabu itu bertentangan dengan syariat Islam. Sebelumnya seorang komandan Taliban setempat menyatakan ia telah mengirim empat penyerang ke universitas itu. Belum ada penjelasan mengenai klaim yang saling bertentangan itu. [uh]