Pakistan Hentikan Sebagian Layanan Seluler dan Internet Menjelang Protes Pro-Imran Khan

  • Associated Press

Seorang warga Pakistan menunggu untuk membuka halaman di komputer desktop karena koneksi internet melambat selama beberapa hari terakhir, di Lahore, Pakistan, Senin, 19 Agustus 2024. (Foto: AP)

Para pendukung mantan PM Pakistan Imran Khan sangat mengandalkan media sosial untuk menuntut pembebasannya dan menggunakan platform perpesanan seperti WhatsApp untuk berbagi informasi.

Pakistan pada Minggu (24/11) menangguhkan layanan seluler dan internet “di daerah-daerah yang keamanannya mengkhawatirkan” sewaktu para pendukung mantan perdana menteri yang dipenjarakan, Imran Khan, bersiap-siap melakukan protes di ibu kota.

Pemerintah dan Kementerian Dalam Negeri mengunggah pengumuman itu di platform media sosial X, yang dilarang di Pakistan. Mereka tidak merinci daerah-daerah yang dimaksud, juga tidak memberitahu berapa lama hal tersebut akan berlangsung.

“Layanan internet dan seluler akan terus beroperasi seperti biasa di seluruh wilayah negeri lainnya,” tulis unggahan itu.

Sementara itu, perusahaan telekom Nayatel mengirimkan email yang menawarkan kepada pelanggan “layanan sambungan telepon rumah yang andal” sebagai solusi sementara di daerah-daerah yang terdampak penangguhan layanan seluler.

Para pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengibarkan bendera saat berunjuk rasa di luar kediaman Presiden terpilih AS Donald Trump, Mar-a-Lago, di Palm Beach, Florida, 23 November 2024. (Foto: AFP)

Khan telah dipenjarakan selama satu tahun lebih dan menghadapi lebih dari 150 kasus pidana. Namun, ia masih tetap populer dan partai politiknya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) mengatakan, kasus -kasus itu berlatar belakang politik.

Para pendukungnya sangat mengandalkan media sosial untuk menuntut pembebasannya dan menggunakan platform perpesanan seperti WhatsApp untuk berbagi informasi, termasuk mengenai rincian kegiatan.

Pakistan telah menutup ibu kota, Islamabad, dengan kontainer-kontainer, dan memblokir jalan-jalan utama dan jalan-jalan raya yang menghubungkan kota itu dengan kubu-kubu PTI di Provinsi Punjab dan Khyber Pakhtunkhwa.

Juru bicara PTI Sheikh Waqas Akram mengatakan istri Khan, Bushra Bibi, sedang dalam perjalanan menuju Islamabad dalam konvoi yang dipimpin oleh ketua menteri Khyber Pakhtunkhwa, Ali Amin Gandapur.

“Ia tidak dapat meninggalkan para pekerja partai sendirian,” kata Akram.

BACA JUGA: Koneksi Internet di Pakistan Melambat, Alami Gangguan Hingga Oktober

Pemerintah memberlakukan larangan platform media sosial dan menargetkan layanan VPN, kata kelompok advokasi internet Netblocks. Pada hari Minggu, kelompok itu mengatakan metrik langsung memperlihatkan backend (fungsi) WhatsApp dibatasi di Pakistan, berdampak pada berbagi media di aplikasi itu.

Kedutaan Amerika Serikat mengeluarkan peringatan keamanan bagi warga Amerika di ibu kota, mendorong mereka untuk menghindari pertemuan massa dalam jumlah besar dan memperingatkan bahwa bahkan “pertemuan yang berlangsung damai pun dapat berubah menjadi kekerasan.”

Bulan lalu, pihak berwenang menangguhkan layanan seluler di Islamabad dan Rawalpindi untuk memggagalkan unjuk rasa pro-Khan. Penutupan itu mengganggu komunikasi dan memengaruhi layanan harian seperti perbankan, transportasi online dan pengiriman makanan.

Tindakan keras terbaru ini diambil menjelang kunjungan Presiden Belarus Alexander Lukashenko.

BACA JUGA: Ibu Kota Pakistan Lumpuh karena Pendukung Mantan PM Khan Berunjuk Rasa

Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi mengatakan pihak berwenang telah menutup Zona Merah ibu kota, kawasan tempat bangunan-bangunan penting pemerintah dan menjadi tujuan para pendukung Khan.

“Siapa pun yang mendatanginya akan ditangkap,” kata Naqvi dalam konferensi pers.

Ia mengatakan langkah-langkah keamanan diberlakukan untuk melindungi warga dan properti, seraya menyalahkan PTI atas ketidaknyamanan yang dialami warga dan bisnis.

Ia menambahkan bahwa para pengunjuk rasa berencana mengambil rute yang sama dengan rute delegasi Belarus, tetapi pemerintah telah menghindarkan skenario itu.

Naqvi membantah layanan seluler dihentikan dan mengatakan bahwa hanya data seluler yang terimbas. [uh/ab]