Pakistan Pertimbangkan Gabung dengan Koalisi Saudi di Yaman

Sebuah kendaraan militer terlihat di dekat istana Kepresidenan di Sana'a, Yaman, 2 April 2015 (Foto: REUTERS/Mohamed al-Sayaghi).

Serangan-serangan udara koalisi dimulai hampir dua minggu lalu untuk mendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammas Asif mengatakan, hari Senin (6/4), Arab Saudi telah meminta agar militer Pakistan mengirimkan pasukan darat, pesawat-pesawat terbang, kapal-kapal perang, untuk membantu koalisi yang memerangi pemberontak di Yaman.

Asif menyampaikan hal itu dalam sebuah perdebatan parlemen tentang apakah akan bergabung dengan usaha pimpinan Saudi melawan pemberontak Houthi. Serangan-serangan udara koalisi dimulai hampir dua minggu lalu untuk mendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Hadi melarikan diri dari negaranya bulan lalu menuju Riyadh. Pakistan berjanji akan membantu usaha secara keseluruhan, tetapi belum berkomitmen untuk melakukan tindakan atau sumbangan khusus.

PM Nawaz Sharif telah menyatakan akan membela Arab Saudi dari serangan pihak luar. Pertempuran dengan pemberontak Houthi, yang merebut ibukota Yaman, September tahun lalu, sebelum merebut kota Aden bulan lalu, mencakup serangan-serangan pemberontak di lintas perbatasan dengan Saudi.

Sementara pertempuran antara Houthi dan pasukan pro-pemerintah berlanjut, Komite Palang Merah Internasional mengatakan hari Senin, 48 ton bantuan medis belum terkirim ke Yaman.

Organisasi tersebut telah memperoleh izin, tetapi keprihatinan logistik untuk masuk ke negara yang sedang dicabik perang itu, masih menghambat proses pengiriman.