Pakistan, Senin (11/9) mempertahankan keputusannya untuk menutup perbatasan utama dengan Afghanistan yang terkurung daratan, dengan mengatakan bahwa pihak berwenang Taliban berusaha membangun “struktur yang melanggar hukum” di wilayahnya dan “melakukan penembakan membabi buta” ketika ditantang.
Lalu lintas melalui titik transit bersejarah Torkham yang sibuk untuk perdagangan dan pelancong dihentikan Rabu lalu setelah pasukan keamanan perbatasan terlibat baku tembak, menewaskan seorang penjaga Taliban dan seorang warga sipil di wilayah Afghanistan. “Pakistan tidak bisa menerima pembangunan bangunan apa pun yang dilakukan (pemerintah Afghanistan) di dalam wilayahnya karena melanggar kedaulatannya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Mumtaz Zahra Baloch,Senin (11/9).
Ia menanggapi pernyataan Kementerian Luar Negeri Taliban yang menuduh pasukan Pakistan melepaskan tembakan ke arah pasukan Afghanistan ketika mereka sedang melakukan "pekerjaan perbaikan di pos keamanan tua yang dibangun beberapa tahun lalu." Pernyataan Taliban pada hari Minggu memperingatkan bahwa penutupan perbatasan bisa “berdampak buruk” pada hubungan kedua negara.
BACA JUGA: Bentrokan dengan Militan Dekat Perbatasan Afghanistan Tewaskan 6 Tentara Pakistan“Pada tanggal 6 September, alih-alih melakukan resolusi damai, pasukan Afghanistan malah melakukan penembakan tanpa pandang bulu, menargetkan pos-pos militer Pakistan, merusak infrastruktur di Terminal Perbatasan Torkham, dan membahayakan nyawa warga sipil Pakistan dan Afghanistan ketika mereka dihentikan mendirikan bangunan yang melanggar hukum," kata Baloch dalam sebuah pernyataan.
“Penembakan yang tidak beralasan dan tanpa pandang bulu terhadap pos perbatasan Pakistan dalam kondisi apa pun tidak dapat dibenarkan,” katanya. Kebuntuan di Torkham telah membuat ratusan truk yang mengangkut barang-barang komersial, sebagian besar buah-buahan dan sayuran Afghanistan, dan ribuan pelancong dari kedua belah pihak terlantar.
Jalur sepanjang hampir 2.600 kilometer ini telah lama menjadi sumber ketegangan bilateral karena Afghanistan mempermasalahkan demarkasi yang sudah berusia satu abad di era kolonial Inggris. Islamabad menolak keberatan Kabul, dengan mengatakan Pakistan mewarisi perbatasan internasional itu setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947. [my/jm]