Pakistan pada Kamis (21/3) mengatakan, pihaknya tidak memerlukan izin pengecualian dari sanksi AS untuk membangun bagian saluran pipa untuk mengimpor gas alam dari Iran.
“Itu adalah bagian dari pipa yang sedang dibangun di dalam wilayah Pakistan. Jadi, kami tidak yakin jika sekarang ini ada ruang untuk diskusi atau pengecualian dari pihak ketiga,” kata Mumtaz Zahra Baloch, juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, ketika menjawab pertanyaan VOA pada konferensi pers mingguan.
Donald Lu, asisten menteri luar negeri AS untuk wilayah Asia Selatan dan Tengah, mengatakan pada Rabu (20/3) bahwa departemennya sedang memantau rencana pembangunan jalur pipa antara Iran dan Pakistan. Ia mengatakan dalam pertemuan dengan Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Pakistan tidak meminta pengecualian sanksi untuk melakukan perdagangan gas dengan Iran.
“Kami juga belum mendengar dari pemerintah Pakistan mengenai keinginan untuk [mendapatkan] izin pengecualian dari sanksi Amerika yang disebabkan oleh proyek semacam itu,” kata Lu.
Bulan lalu, pemerintahan sementara Pakistan memberikan persetujuan untuk memulai pembangunan bagian pipa sepanjang 80 kilometer, sebagian besar untuk menghindari pembayaran denda miliaran dolar kepada Iran atas penundaan yang telah terjadi selama bertahun-tahun, pada proyek bernilai $7 miliar itu.
BACA JUGA: IMF, Pakistan Capai Kesepakatan Awal untuk Pencairan Dana Talangan AkhirPakistan dan Iran telah terlibat dalam pembicaraan untuk membangun saluran pipa gas alam antara kedua negara sejak pertengahan 1990-an.
Keduanya menandatangani Perjanjian Penjualan dan Pembelian Gas pada Juni 2009 untuk jalur pipa yang akan memasok 750 juta hingga 1 miliar kaki kubik gas per hari ke Pakistan dari ladang minyak Iran South Pars.
Kedua negara tersebut kemudian melangsungkan upacara peresmian di wilayah perbatasan pada 2013 untuk memulai pembangunan di wilayah Pakistan. Iran sendiri telah memulai pembangunan jalur pipa di wilayahnya pada 2010.
Saat Iran mengklaim bahwa pihaknya telah menyelesaikan pembangunan jalur pipa sepanjang 900 kilometer pada 2011, pembangunan jalur pipa dalam proyek yang sama belum dimulai di wilayah Pakistan.
Islamabad menunda proyek tersebut beberapa kali karena para pejabat Pakistan khawatir negaranya akan menerima sanksi AS karena mengimpor gas dari Iran. Teheran sendiri mendapat sanksi AS karena program nuklirnya. [ps/lt/rs]