Pakistan Tolak Temuan AS soal Serangan di Perbatasan

Pemimpin militer Pakistan, Jenderal Ashfaq Pervez Kayani (foto: dok).

Militer Pakistan mengatakan hari Jumat temuan investigasi Departemen Pertahanan AS itu 'tidak sesuai dengan kenyataan' di lapangan.

Militer Pakistan menolak temuan penyelidikan Amerika mengenai serangan koalisi bulan lalu yang menewaskan 24 tentara Pakistan di perbatasan Pakistan dengan Afghanistan. Militer Pakistan mengatakan hari Jumat temuan investigasi itu “tidak sesuai dengan kenyataan” dan bahwa pihak militer akan memberikan tanggapan terinci setelah laporan resmi mereka terima.

Hari Kamis, Departemen Pertahanan Amerika menyalahkan koordinasi tak memadai baik oleh pasukan Pakistan maupun pasukan pimpinan Amerika atas serangan koalisi bulan lalu, yang menewaskan 24 tentara Pakistan di perbatasannya dengan Afghanistan.

Juru bicara Pentagon George Little mengatakan penyelidikan mendapati bahwa pasukan Amerika, berdasarkan informasi yang tersedia bagi mereka pada saat itu, bertindak "untuk membela diri dan dengan kekuatan yang selayaknya setelah diserang terlebih dahulu."

Ia mengatakan perwira-perwira Amerika sebelumnya berbagi informasi pemetaan yang keliru dengan pihak Pakistan, menyebabkan kesalahpahaman tentang lokasi pos militer Pakistan di perbatasan itu. Hal tersebut ujarnya bersama dengan kesenjangan informasi lain tentang aktivitas dan lokasi satuan-satuan dari kedua pihak, turut menyebabkan "akibat tragis itu."

Tetapi penyelidikan itu mendapati bahwa tidak ada upaya yang disengaja oleh pasukan Amerika untuk menyesatkan atau menarget militer Pakistan.

Departemen Pertahanan menyatakan penyesalan yang mendalam dan belasungkawa setulusnya atas insiden itu, namun tidak memenuhi tuntutan Pakistan bagi permintaan maaf sepenuhnya.

Serangan tanggal 26 November itu memanaskan hubungan yang sudah tegang antara Amerika dan Pakistan. Islamabad memerintahkan pasukan Amerika agar mengosongkan pangkalan udara Pakistan yang mereka gunakan, dan menutup tanpa batas waktu dua jalur darat utama yang digunakan NATO untuk mengirim pasokan non-senjata ke Afghanistan.

Laporan-laporan media Amerika hari Kamis mengutip pejabat Amerika tanpa disebutkan namanya mengatakan kegagalan NATO untuk memberitahu Islamabad bahwa mereka ketika itu melakukan operasi tersebut mungkin telah menyebabkan tentara Pakistan salah menduga pasukan koalisi itu adalah militan Taliban.