Palang Merah mengatakan pada hari Senin (4/4) bahwa tim yang dikirim untuk membantu mengevakuasi warga sipil dari kota pelabuhan Mariupol di selatan Ukraina yang terkepung pasukan Rusia ditahan oleh polisi di wilayah yang dikuasai Moskow.
Komite Palang Merah Internasional, yang selama berhari-hari telah berusaha mengirim timnya ke Mariupol untuk membantu menyediakan jalur aman bagi ribuan warga sipil yang ingin menyelamatkan diri, mengatakan pihaknya dihentikan di sebuah kota terdekat yang saat ini berada di bawah kendali Rusia.
Tim itu “ditahan di kota Mangush, 20 kilometer sisi barat Mariupol,” kata juru bicara ICRC Cairlin Kelly kepada AFP melalui email.
BACA JUGA: Palang Merah Masih Berusaha Evakuasi Warga Sipil dari Mariupol“Tim itu dihentikan pada hari Senin (4/4) ketika melakukan upaya kemanusiaan untuk membantu memimpin koridor-koridor perjalanan yang aman bagi warga sipil,” katanya.
Ketika ditanya siapa yang menahan timnya, Kelly menyebut “polisi,” tanpa merinci lebih jauh.
“ICRC telah melakukan kontak langsung dengan rekan-rekan kami dan berbicara dengan semua pihak untuk memperjelas situasi dan memungkinkan mereka untuk melanjutkan pekerjaan kemanusiaan mereka,” kata Kelly.
Mariupol telah dikepung pasukan Rusia selama lebih dari sebulan, meninggalkan penduduk kota itu untuk berjuang sendiri di tengah kondisi yang telah dikecam masyarakat dunia.
Upaya evakuasi sebelumnya gagal dilakukan, meski beberapa penduduk telah mengambil langkah berbahaya untuk menyelamatkan diri dari kota yang ditinggali sekitar setengah juta orang sebelum perang dimulai.
Wali Kota Mariupol pada hari Senin mengatakan bahwa 90 persen kota Mariupol telah hancur, dan sekitar 130.000 orang masih terperangkap ketika kota itu terus dihantam bom pasukan Rusia. [rd/jm]