Palestina selangkah lebih maju menuju keanggotaan penuh badan kebudayaan PBB, sewaktu dewan badan tersebut memutuskan untuk meminta ke-193 negara anggota melakukan pemungutan suara tentang permintaan Palestina tersebut, akhir bulan ini.
Langkah terbaru untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara bagi Palestina memicu kecaman keras Amerika dan Israel, dan ditanggapi dingin oleh Perancis. Tetapi dewan UNESCO yang berkantor di Paris hari Rabu menyatakan akan mengirim permintaan Palestina itu kepada anggota-anggotanya. Keanggotaan ditentukan oleh sedikitnya dua per tiga negara anggota.
Dengan macetnya perundingan damai Timur Tengah dan upaya-upaya Palestina untuk mendapat pengakuan PBB, para diplomat Palestina mencoba cara lain – yang lebih cepat agar masyarakat dunia mempertimbangkan wilayah mereka sebagai sebuah negara.
Palestina juga sedang berupaya untuk bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia WTO dan mendapatkan status kemitraan dari Dewan Eropa – badan HAM Uni Eropa, pekan ini.
Palestina telah berusaha mendapatkan keanggotaan UNESCO sebelumnya, namun tidak berhasil. Isu ini bersifat memecah belah dan anggota-anggota DPR Amerika menyerukan untuk memotong pendanaan Amerika bagi UNESCO jika upaya Palestina berhasil.
Pemerintah Amerika diharuskan oleh undang-undang untuk menahan pendanaan UNESCO jika badan itu menerima Palestina sebagai anggota. Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Amerika membayar 22 persen rekening-rekening UNESCO.