Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo mengatakan ada sekitar empat ratusan tunawisma yang tersebar di sejumlah titik wilayah DKI Jakarta pada masa pandemi corona. Antara lain di ruko-ruko pinggir jalan Tanah Abang, jalan Kramat Raya Senen, jalan Karet dan jalan Jatinegara. Perkiraan jumlah tersebut berasal dari pemantauan saat pemberian bantuan makanan yang dilakukan PSI kepada para tunawisma selama wabah corona terjadi di Jakarta.
Menurut Sigit, para tunawisma tersebut mulai berdatangan setelah toko-toko tutup atau sekitar pukul 18.00 WIB.
"Maghrib itu biasanya sudah mulai datang, tapi mulai puncak sekitar pukul 11-12 WIB malam mereka datang. Terus mereka beristirahat di situ banyak-banyaknya sekitar jam 2 malam," tutur Sigit kepada VOA, Selasa (28/4).
Sigit menambahkan setidaknya ada 3 jenis tunawisma yang ditemui tim PSI yaitu tunawisma yang sudah lama menetap di tempat tersebut, tunawisma musiman menjelang lebaran, dan tunawisma akibat terdampak Covid-19.
Kendati demikian, Sigit tidak dapat memastikan berapa jumlah orang yang menjadi gelandangan akibat Covid-19. Sejauh ini, kata dia, setidaknya ada 3 orang yang menggelandang karena kehilangan pekerjaan. PSI kemudian membantu mereka dengan menyewakan rumah untuk tempat tinggal.
"Tapi ada juga yang baru menggelandang setelah Covid-19. Ini modelnya sebagian besar buruh harian. Terutama yang bekerja di toko-toko atau mall sekitar Jakarta," tambahnya.
PSI berharap pemerintah Jakarta menempatkan para tunawisma di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) yang tersebar di wilayah Jakarta dengan tetap menerapkan protokol keselamatan untuk mencegah penularan corona. Termasuk memenuhi kebutuhan hidup dan kesehatan para tunawisma.
BACA JUGA: Pendapatan Pekerja Informal Turun 50 Persen Lebih di Tengah CoronaSigit meyakini dengan pemenuhan kebutuhan tersebut, para tunawisma akan bersedia tinggal di GOR. Ia juga bersedia mengganti pola penyaluran bantuan makanan jika pemerintah Jakarta telah menempatkan semua tunawisma di GOR.
"Saya mungkin akan membandingkan dengan pemerintah di Kuala Lumpur. Mereka mengubah gelanggang olahraganya menjadi penampungan tunawisma dengan mematuhi protokol penyebaran Covid-19. Dibikin tenda-tenda kecil, sehingga masing-masing keluarga bisa mempunyai kontrakan kecil," ujarnya.
Tunawisma Bingung Bagaimana Mengikuti Anjuran PSBB
Pantauan VOA, sekitar 6 tunawisma juga terlihat di ruko-ruko yang berada di pinggir jalan KH Hasyim Ashari Roxy, Jakarta Pusat sekitar pukul 21.00 WIB. Anto, salah satu tunawisma mengatakan sudah setahun menggelandang di sekitar kawasan Roxy. Anto yang memiliki KTP Citayam Bogor tersebut bekerja sehari-hari sebagai pemulung. Ia mengatakan harus tetap bekerja di tengah pandemi untuk tetap dapat bertahan hidup.
"Namanya penyakit dari Allah, kita yakin saja dan tidak terlalu menjadi beban bagi saya. Tapi mohon maaf kalau ikuti anjuran dari pemerintah, kita juga bingung," tutur Anto.
Anto mengatakan belum mengetahui jika pemerintah Jakarta telah menyiapkan GOR untuk tempat tinggal sementara di tengah pandemi corona.
Anies Imbau Warga Tidak Beri Bantuan di Jalan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pemerintah provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan GOR di sejumlah wilayah Jakarta untuk tempat tinggal para tunawisma. Menurutnya, tunawisma tersebut biasanya muncul menjelang lebaran seiring banyaknya orang yang ingin memberikan sumbangan.
Hal tersebut disampaikan Anies saat mengunjungi para tunawisma di GOR Tanah Abang.
"Di sini dari 55 tunawisma yang ada, itu 15 ber-KTP, tapi 40 tidak punya KTP. Dan biasanya yang tidak punya KTP adalah warga yang datang ke Jakarta di musim Ramadan karena banyak yang sodaqoh," jelas Anies di GOR Tanah Abang Jakarta, Senin (25/4).
Anies mengimbau warga yang ingin membantu para tunawisma agar tidak membagikan bantuan di jalanan untuk mencegah kerumunan orang. Ini supaya penularan corona di Jakarta tidak semakin masif. Menurutnya, para dermawan bisa memberikan bantuan kepada badan amal yang resmi untuk disalurkan ke tunawisma.
Selain itu, Anies menjelaskan pada masa PSBB, warga-warga yang berkerumun di jalan akan dibawa petugas ke GOR-GOR yang ada di Jakarta. Kata dia, warga yang tidak mempunyai tempat tinggal akan ditempatkan di GOR. Sedangkan yang memiliki tempat tinggal akan dikembalikan ke rumahnya.
Your browser doesn’t support HTML5
"Pengembaliannya nanti diatur, yang jelas jangan sampai mereka terlantar di jalan. Mereka warga Indonesia, meskipun warga Bandung. Tanggung jawab kita adalah memastikan kesejahteraan mereka terjamin," jelas Anies.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di Jakarta mencapai 379 orang per Selasa (28/4). Sedangkan yang sembuh sebanyak 341 orang dan yang positif 3.950 orang. [sm/em]