Negara bagian Louisiana tidak asing dengan bencana dan hilangnya nyawa secara tiba-tiba. Wilayah ini masih menderita bekas luka akibat Badai Katrina tahun 2005, tumpahan minyak British Petroleum (BP) 2010, dan banjir besar di Baton Rouge tahun 2016.
Kini wilayah itu menjadi hotspot atau pusat perebakan virus corona. Pada Selasa (31/3) malam, negara bagian itu mencatat 5.237 orang terjangkit COVID-19 dan 239 kematian.
Angka-angka itu diperkirakan akan melonjak lebih lanjut sementara Gubernur John Bel Edwards baru-baru ini mengatakan Louisiana sedang mengalami “tingkat pertumbuhan tercepat jumlah penderita virus corona yang dikukuhkan di dunia.”
BACA JUGA: Akankah Pandemi Corona Sebabkan Musik di New Orleans Mati?Banyak kematian itu terjadi di kota New Orleans dan sekitarnya. Sementara pusat konvensi di kota itu diubah menjadi rumah sakit darurat dan pemerintah kota menunggu bantuan dari pemerintah federal. Penduduk melihat persamaan dengan bencana pada masa lalu serta faktor-faktor yang membuat krisis ini unik dan baru. [lt/ii]