Sekolah secara daring membuat anak-anak terisolasi dari teman. Mereka juga tidak bisa menghadiri berbagai acara kegembiraan, seperti upacara kelulusan. Pandemi COVID-19 menjungkirbalikkan kehidupan banyak anak di Amerika.
Laporan baru-baru ini mendapati bahwa ketidakpastian dan gangguan yang timbul akibat COVID-19 telah berdampak negatif terhadap kesehatan emosional dan jiwa sekitar sepertiga pemuda Amerika.
Dampak itu begitu negatif sehingga Ikatan Dokter Anak Amerika (American Academy of Pediatrics – AAP), bersama organisasi kesehatan anak lainnya, telah mengumumkan keadaan darurat nasional dalam kesehatan jiwa anak dan remaja.
BACA JUGA: Kemenkes: Gangguan Jiwa Meningkat Akibat Pandemi“Gejala kecemasan, depresi, atau stres meningkat,” kata Nirmita Panchal, analis senior kebijakan di Kaiser Family Foundation, organisasi nirlaba yang berfokus pada masalah kesehatan nasional. “Juga terjadi sejumlah perubahan perilaku yang dilaporkan orang tua. Sebagian anak memiliki nafsu makan yang buruk dan sulit tidur. Sebagian lain, mungkin merasa ketakutan atau lekas marah dan tidak mau jauh dari orang tua.”
Panchal ikut menulis laporan tersebut, yang mendapati bahwa 8% anak usia antara 3 dan 17 tahun sekarang mengalami kecemasan. Angka itu naik menjadi 13% di kalangan remaja usia 12 hingga 17 tahun. [ka/jm]