Pandemi virus corona yang melanda dunia telah meningkatkan aksi-aksi diskriminasi terhadap kelompok minoritas Muslim di India.
Kementerian Kesehatan India mengumumkan minggu lalu bahwa 30 persen penderita kasus corona di negara itu dikaitkan dengan pertemuan yang diadakan oleh kelompok Jamaah Tabligh pada bulan Maret lalu di New Delhi.
Kelompok minoritas Muslim sejak itu telah menyaksikan serangkaian serangan yang dilancarkan anggota kelompok ekstremis Hindu, yang menuduh orang-orang Islam itu melakukan “jihad corona.”
BACA JUGA: Menlu: Pemerintah Berencana Pulangkan Anggota Jamaah Tabligh dari IndiaSebagian pengamat India mengatakan, menghubungkan perebakan virus itu dengan organisasi Islam bisa mengakibatkan lebih banyak kebencian berdasarkan agama, dan dampak teori-teori konspirasi itu bisa mengakibatkan aksi kekerasan kendati pandemi ini akhirnya bisa diatasi.
Kata Muqtedar Khan, pakar tentang Islam di Universitas Delaware, peraturan yang ada di India hanya dikenakan atas kelompok Jamaah Tabligh itu tapi tidak pada kelompok Hindu yang menyerangnya. [ii/pp]