Panel Pakistan Tuntut AS Minta Maaf atas Serangan Maut NATO

Warga Pakistan melakukan protes anti NATO pasca insiden serangan NATO yang menewaskan 24 tentara Pakistan (foto: dok).

Panel tersebut menyebut tewasnya 24 tentara Pakistan dalam insiden bulan November sebagai 'pelanggaran kedaulatan Pakistan'.

Komisi parlemen Pakistan menuntut permohonan maaf tanpa syarat dari Amerika karena serangan NATO tahun lalu yang secara keliru menewaskan 24 tentara Pakistan di perbatasan Afghanistan.

Ketuanya Raza Rabbani membacakan rekomendasi komisi itu hari Selasa dalam sidang gabungan parlemen Pakistan.

Panel tersebut menyebut insiden bulan November itu “tanpa provokasi” dan menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan atas kedaulatan Pakistan”. Washington telah menyampaikan penyesalan atas jatuhnya korban jiwa dan menerima sebagian tanggung jawa atas serangan udara itu tapi sejauh ini tidak bersedia meminta maaf dengan mengatakan pasukan NATO bertindak untuk membela diri.

Rabbani juga mengatakan mereka mengimbau Amerika untuk mengkaji ulang aktivitasnya dan menghentikan semua serangan pesawat tanpa awak di Pakistan. Komisi itu mengemukakan serangan pesawat tanpa awak Amerika yang sangat tidak disukai it menyebabkan perasaan anti Amerika dan membangkitkan radikalisasi.

Parlemen Pakistan diharapkan menyetujui rekomendasi panel itu.

Juru bicara departemen luar negeri Amerika Victoria Nuland hari Selasa mengatakan ia tidak akan mengomentari isu itu sampai prosesnya selesai.

Pada akhirnya pemerintah dan angkatan bersenjata yang berpengaruh di Pakistan bukan parlemen negara itu yang akan menentukan hubungan Amerika-Pakistan.