Panglima militer berpengaruh di Aljazair Jenderal Ahmed Gaid Salah, Selasa (26/3), menyerukan untuk memulai proses konstitusional guna menyatakan bahwa Presiden Abdelaziz Bouteflika tidak cakap lagi untuk menjabat.
Proses itu bisa membuka jalan untuk melengserkan Bouteflika dari kekuasaan selama lebih dari 20 tahun.
Jenderal Salah menyampaikan pernyataan itu setelah unjuk rasa terhadap kepemimpinan Bouteflika selama lebih dari satu bulan. Pemimpin berusia 82 tahun itu jarang terlihat di depan publik setelah serangan stroke pada 2013.
Dalam pernyataan yang disiarkan seluruh stasiun televisi nasional itu, Jenderal Salah mengatakan “satu-satunya jaminan stabilitas politik” adalah jika menerapkan konstitusi Aljazair, dengan memberdayakan Dewan Konstitusional untuk menentukan apakah presiden terlalu sakit untuk melakukan tugasnya, dan meminta anggota-anggota parlemen untuk menyatakan Bouteflika tidak cakap.
Pernyataan yang disampaikan ketika singgah di sebuah pangkalan militer di selatan Aljazair itu sangat bermakna karena panglima militer adalah salah seorang pemimpin tertinggi di negara itu dan dinilai loyal kepada Bouteflika.
Meski demikian pernyataan itu tidak terlalu disambut warga karena para pengunjuk rasa menuntut perombakan besar-besaran terhadap sistem yang telah melindungi pemimpin yang selama bertahun-tahun tidak pernah bicara pada rakyatnya.
Para pengunjuk rasa yang telah turun ke jalan-jalan sejak 22 Februari lalu, menuntut mundurnya Bouteflika dan kelompoknya yang dituduh telah melakukan korupsi, menimbun kekayaan dari sumber daya gas dan tidak mau mendengar masukan warga Aljazair, terutama kaum muda. [em]