Panglima Militer Thailand Serukan Pihak yang Bertikai Tahan Diri

Panglima Militer Thailand, Jenderal Prayuth Chan-ocha (Foto: dok).

Panglima militer Thailand, Jumat (27/12), menyerukan agar kedua pihak yang bertentangan di negara itu menahan diri, namun tidak secara terang-terangan menepis kemungkinan akan adanya kudeta militer.
Ketika ditanya wartawan apakah militer akan melakukan kudeta, Panglima Militer Jenderal Prayuth Chan-ocha mengatakan, “Pintu bagi kudeta tidak terbuka, dan tidak tertutup.” Ia menambahkan, “apapun bisa terjadi.” Prayuth juga mengulangi seruannya agar rakyat berhenti meminta militer memastikan keberpihakannya dalam pertikaian sengit itu.

Wakil PM Thailang Surapong Tovichakchaikul mengatakan, Jumat, ia akan meminta militer membantu mengamankan pendaftaran calon peserta pemilu yang akan dimulai Sabtu.

Pernyataan itu dikeluarkan satu hari setelah bentrokan antara polisi dan demonstran anti pemerintah di Bangkok yang mengakibatkan seorang polisi tewas dan puluhan demonstran terluka.

Dalam sebuah pidato televisi, Kamis, penjabat wakil PM negara itu, Pongthep Thepkanjana, menolak permohonan komisi pemilu untuk menangguhkan pemilu bulan Februari dan mengatakan bahwa pemilu itu akan berlangsung sesuai rencana semula.