Warga Turki Sambut Hangat Aktivis Pro-Palestina

Ratusan aktivis yang dideportasi dari Israel setelah upaya gagal menerobos blokade di Jalur Gaza, sudah kembali ke Turki, dan mendapat sambutan hangat.

Sekitar seribu orang berkumpul di Bandara Ataturk, Istanbul, untuk menyambut lebih dari 500 aktivis yang kembali. Ribuan lagi merayakannya dan berdemonstrasi menentang Israel di pusat kota Istanbul.

Para aktivis disambut seperti pahlawan, dan banyak yang tidak sabar untuk menceritakan kisah mereka kepada wartawan yang berjubel menunggu.

Salah seorang dari aktivis warga Turki mengatakan, "Dua belas atau 13 kapal menyerang kami, bersama dengan empat atau lima helikopter. Mereka langsung melepaskan tembakan kearah kami. Saya mendengar kaptennya mengatakan melalui radio VHF bahwa kami tidak bersenjata."

Para pengamat mengatakan cerita-cerita semacam itu menambah kemarahan masyarakat Turki atas penyitaan enam kapal oleh Israel.

Iring-iringan kapal itu bertujuan untuk menerobos blokade yang diberlakukan Israel di Jalur Gaza dalam upaya mencegah senjata-senjata itu masuk ke daerah yang dikuasai oleh gerakan militan Hamas. Keenam kapal itu tidak mengindahkan peringatan dari angkatan laut Israel supaya tidak mendekati daerah itu, dan pasukan Israel naik ke kapal-kapal itu pada Senin dini hari.

Sembilan aktivis tewas sewaktu operasi itu. Jenazah mereka juga dibawa ke Turki dan hasil autopsi mengatakan semuanya tewas akibat luka tembakan.

Israel mengatakan pasukannya hanya menggunakan pistol mereka setelah diserang, dan merilis rekaman video yang menunjukkan tentara yang dilengkapi dengan peralatan anti huru-hara turun dari helikopter ke kerumunan yang membawa pentungan kecil dan besar. Tiga atau empat aktivis mengeroyok setiap tentara selagi ia mendarat, setiap tentara itu dipukuli ke dek kapal.

Salah satu penyelenggara utama upaya bantuan kemanusiaan itu adalah badan amal Turki, Yayasan Bantuan Kemanusiaan, yang berakar Islam. Israel menuduh badan amal itu mempunyai hubungan dengan terorisme, tuduhan yang disangkal badan amal itu.

Pihak kejaksaan Turki dilaporkan sedang mengumpulkan pernyataan bagi kemungkinan mempersiapkan kasus terhadap Israel. Kedua negara hingga baru-baru ini, mempunyai hubungan erat di bidang politik dan militer, dan Turki secara luas dianggap sebagai satu-satunya sahabat Israel di kawasan itu.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan tidak mengenakan sanksi-sanksi diplomatik yang besar, kecuali memanggil pulang duta besar Turki untuk Israel. Tapi, Erdogan kini terus menghadapi tekanan untuk berbuat lebih banyak.

Parlemen Turki mengesahkan sebuah mosi yang menghimbau peninjauan ulang sepenuhnya atas semua hubungan politik, ekonomi dan militer dengan Israel. Media Islamis yang berpengaruh kuat di Turki, yang biasanya mendukung pemerintah, telah menghimbau pemutusan hubungan.

Sekitar seribu orang berkumpul di bandara Ataturk Istanbul untuk menyambut lebih dari 500 aktivis yang kembali. Ribuan lagi merayakannya dan berdemonstrasi menentang Israel di pusat kota Istanbul.


Para aktivis disambut seperti pahlawan, dan banyak yang tidak sabar untuk menceritakan kisah mereka kepada wartawan yang berjubel menunggu.