Solo Didik Ibu Hamil untuk Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

  • Yudha Satriawan

Ibu-ibu hamil yang telah menyelesaikan pendidikan mereka, mendapatkan sertifikat (20/10).

Ratusan ibu hamil di kota Solo Jawa tengah menerima sertifikat setelah menyelesaikan masa pendidikan kehamilan sehat selama 7 bulan di berbagai puskesmas di kota Solo. Selama masa ‘sekolah’ tersebut, ratusan ibu hamil ini secara gratis mendapat teori dan praktek menjaga kehamilan dan melahirkan dengan sehat, mulai dari asupan gizi, senam hamil, persiapan kelahiran hingga masa menyusui. Langkah ini dianggap efektif menekan angka kematian ibu dan bayi.

Nunung, ibu hamil warga kota Solo (yang telah menyelesaikan masa pendidikan), senang mendapat sertifikat dari Dinas Kesehatan kota Solo di balaikota Solo, Kamis (20/10). Usia kandungan Nunung hampir 9 bulan. Nunung bersama ratusan ibu hamil tersebut sudah menjalani sekolah khusus ibu hamil di kota Solo sejak April lalu atau 7 bulan silam.

Sepekan sekali Nunung bersekolah di Puskesmas di dekat rumahnya bersama puluhan ibu hamil lainnya. Mereka mendapat materi teori dan praktek menjaga kehamilan sehat mulai dari bagaimana menjaga asupan gizi, pemeriksaan kondisi janin dan ibu, senam hamil, proses persalinan hingga masa menyusui.

Nunung mengatakan, "Saya merasa senang bisa ikut kelas ibu hamil ini, usia kandungan saya sekarang hampir 9 bulan. Saya merasa siap untuk melahirkan dan menyusui, saya sudah diajari bagaimana menjaga kehamilan tetap sehat, melahirkan lancar dan merawat bayi dengan baik. Semua saya peroleh secara gratis di puskesmas sejak bulan april dan selesai bulan ini.”

Kondisi serupa juga diungkapkan peserta wisuda tersebut, Dewi Yulianti. Dewi baru seminggu kemarin melahirkan anak pertamanya. Dewi menerima sertifikat tersebut sambil menggendong bayinya.

“Selama sekolah khusus ibu hamil, kami tidak hanya diajarkan soal menjaga kehamilan sehat saja, tetapi juga pasca kelahiran. Kami diberitahu praktek cara bagaimana menjaga kondisi tubuh menjelang atau sesudah kelahiran, memberikan ASI ekslusif bagi bayi, menjaga asupan gizi ibu menyusui maupun bayi, cara menyusui bayi yang benar, dan sebagainya, banyak manfaat yang kami peroleh," ujar Dewi Yulianti.

Juru bicara Dinas Kesehatan kota Solo, Ttitik Kadarsih, mengatakan sekolah gratis bagi ibu hamil ini akan menambah pengetahuan dan pengalaman baru bagi ibu hamil. Sekolah khusus ibu hamil ini diharapkan mampu menekan angka kematian ibu dan bayi di kota Solo.

Titik Kadarsih mengatakan, “Wisuda bagi ibu hamil ini mungkin yang petama di Jawa Tengah maupun Indonesia. Selama 7 bulan, ibu hamil kita ajari bagaimana menjaga kesehatan ibu dan janin, asupan gizi, senam hamil, persiapan kelahiran hingga masa menyusui, kelas khusus ibu hamil ini kita bentuk di puskesmas-puskesmas. Kita berharap pengetahuan dan pengalaman para ibu hamil ini akan mempu menekan angka kematian ibu dan bayi di kota Surakarta.”

Angka kehamilan di kota Solo mencapai 11 ribu kasus per tahun, seribu diantaranya terjadi kematian ibu maupun bayi.