Para Inspektur Nuklir PBB Selidiki Program Atom di Iran

Herman Nackaerts di bandara Vienna sesaat sebelum menuju Iran (19/2).

Menurut pemimpin delegasi Nuklir PBB, kepala inspektur nuklir IAEA Herman Nackaerts, kunjungan kali ini memprioritaskan analisa kemungkinan dimensi militer program nuklir Iran.

Pimpinan inspektur nuklir PBB memulai kunjungan ke Iran hari ini, Senin (20/2). Berbicara sebelum berangkat dari Wina hari Minggu, wakil direktur Badan Enegi Atom Internasional Herman Nackaerts mengatakan ia ingin melihat hasil kongkrit dari pembicaraan dua harinya dengan para pejabat Iran. Tetapi, ia mengingatkan bahwa kemajuan mungkin akan memerlukan waktu.

Nackaerts sebelumnya memimpin tim inspektur PBB ke Iran bulan Januari lalu, tetapi kunjungan itu tidak menghasilkan kepastian.

Para inspektur PBB menghendaki Iran menjelaskan temuan laporan IAEA baru-baru ini yang menyebut bukti kegiatan Iran merancang senjata nuklir.

Israel dan negara-negara Barat menuduh Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir dengan dalih program energi sipil. Teheran mengatakan laporan IAEA itu didasarkan pada rekayasa dan bersikeras program nuklir Iran adalah damai.

Israel memandang Iran yang bersenjata nuklir sebagai ancaman terhadap eksistensinya dan mengatakan tindakan militer kemungkinan dibutuhkan untuk mencegahnya terjadi. Perwira tertinggi militer Amerika, Jenderal Martin Dempsey, mengatakan hari Minggu serangan Israel adalah “prematur” karena tidak jelas bahwa Iran akan membuat senjata nuklir.

Dalam wawancara dengan jaringan televisi Amerika CNN, Jenderal Dempsey juga mengatakan tindakan militer Israel pada saat ini akan menggoyahkan dan tidak akan mencapai tujuan jangka panjang Israel. Ia mengatakan Washington yakin para pemimpin Iran rasionil dan jalan yang paling bijaksanana untuk menanggulanginya adalah melalui sanksi dan diplomasi internasional.