Tim inspektur PBB mengatakan kunjungan ke Iran yang bertujuan memperoleh akses lebih besar ke lokasi nuklir utama dan ke para ilmuwan berakhir dengan kegagalan, ketika pemimpin tertinggi Republik Islam itu memperingatkan bahwa kehendak apapun tidak akan menggagalkan program nuklir negaranya.
Kepala Badan Tenaga Atom Internasional atau IAEA, Yukiya Amano, hari Rabu mengatakan Iran menolak permintaan IAEA untuk menginspeksi kompleks militer Parchin di dekat Teheran, yang dicurigai sebagai tempat fasilitas nuklir bawah tanah yang dirahasiakan. Dia mengatakan Teheran tidak mengizinkan timnya untuk mewawancarai para ilmuwan atau terlibat dalam pembicaraan substantif tentang nuklir Iran.
Dalam respon yang bersikap menantang, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei mengatakan program atom Iran akan diteruskan biarpun ada "tekanan, sanksi dan pembunuhan," dan bahwa negara itu tidak berusaha membuat senjata nuklir.
Kepala inspektur Herman Nackaerts hari Rabu menyebut pembicaraan itu "mengecewakan." Dia mengatakan IAEA melakukan kunjungan terbaru ini - dan, kunjungan sebelumnya bulan lalu yang tanpa hasil - "dalam semangat konstruktif," tapi bahwa "kita tidak bisa maju ke depan."
Dia mengatakan langkah IAEA selanjutnya akan ditentukan setelah timnya melapor kepada kepala IAEA itu dan dewan gubernurnya, yang dijadwalkan bertemu awal bulan depan.