Para menteri pertahanan NATO mengadakan pertemuan hari Rabu untuk membicarakan misi aliansi itu di Libya, perang di Afghanistan dan usaha memperoleh sumber-sumber daya yang diperlukan pada saat para anggota NATO menghadapi pemotongan anggaran.
Pembicaraan di markas besar NATO di Brussels dilakukan selagi pesawat-pesawat tempur NATO terus melancarkan serangan udara terhadap pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Moammar Gaddafi. SekJen NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan operasi itu telah mencapai “keberhasilan besar” dan akan dilanjutkan selama masih ada serangan terhadap penduduk sipil.
Tetapi dia mengatakan misi itu telah mengungkapkan adanya kelemahan, khususnya diantara negara-negara anggota Eropa, dalam hal pengintaian, intelijen dan kemampuan pengisian kembali bahan bakar udara-ke-udara. Para menteri itu hari Selasa akan membicarakan sumber-sumber daya sementara banyak negara sedang menghadapi pemotongan anggaran pertahanan mereka.
Mereka juga akan membicarakan kemajuan di Afghanistan, di mana pasukan dalam koalisi NATO yang dipimpin Amerika mulai mengalihkan tanggungjawab keamanan di beberapa daerah kepada pasukan Afghanistan bulan Juli.
Para Menteri NATO Bicarakan Libya dan Afghanistan
Di tengah isu pemotongan anggaran, para anggota NATO membicarakan upaya perolehan sumber daya misi di Libya dan perang di Afghanistan.